News
Rabu, 3 Juni 2015 - 09:55 WIB

GUNUNG SINABUNG : Sinabung Awas! Warga Radius 7 Km Diungsikan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (ilustrasi/JIBI/dok)

Gunung Sinabung naik status menjadi Awas sejak tadi malam.

Solopos,com, JAKARTA – Status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, dinaikkan menjadi Awas.

Advertisement

Meningkatnya status Gunung Sinabung tersebut terjadi karena selama dua hari terakhir aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat dengan tajam dan volume kubah lava juga meningkat jadi 3 juta meter kubik dan labil.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, ?kondisi Gunung Sinabung tersebut berpotensi menimbulkan guguran kubah yang diikuti awas panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh 7 kilometer dari puncak kawah Gunung Sinabung.

“?Peningkatan status Awas Gunungapi Sinabung ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi, Surono, kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Selasa [2/6/2015] pukul 23.00 WIB,” tutur Sutopo dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Advertisement

Sutopo menjelaskan masyarakat yang ada di radius 7 kilometer di wilayah Selatan dan Tenggara, seperti Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun atau Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor Desa Pintubesi untuk segera dievakuasi ke tempat yang aman.

“Bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka agar dilakukan penutupan jalur jalan: Jl. Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur – Ojolali – Tigapancur – Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor,” kata dia.

Menurut Sutopo, sudah ada 7 desa dan 1 dusun yang direkomendasikan untuk direlokasi warganya yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.

Advertisement

Selain itu, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas ini.

“Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga. Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif