SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil dinas (JIBI/Solopos/Dok.)
DPRD Bantul yang merencanakan pengadaan mobdin baru dinilai MTB sebagai pemborosan.
Harianjogja.com, BANTUL-Masyarakat Transparansi Bantul (MTB) menyatakan wacana pengadaan empat unit mobil dinas (mobdin) baru di DPRD Bantul sebagai pemborosan.
Menyikapi hal itu, Koordinator MTB Irwan Suryono menyayangkan rencana para legislator itu untuk mengganti mobidin-nya. Pasalnya, selain kinerja para legislator yang masih perlu dipertanyakan kualitasnya, penggantian mobdin itu hanya akan mengakibatkan pemborosan anggaran lebih besar saja.
Menurutnya, beberapa fungsi legislator sejauh ini belum optimal. Sebut saja saat menyikapi persoalan pengembalian dana hibah Persiba, persoalan Bank Bantul, Perusahaan Daerah Aneka Dharma, persoalan lingkungan, hingga kebocoran retribusi.
“Kalau fungsi pengawasan saja lemah maka, pertanyaannya sekarang, apakah layak mereka itu meminta mobil dinas baru,” sindirnya, Senin (1/6/2015).
Senada, salah satu Anggota Badan Anggaran DPRD Bantul Subchan Nawawi. Legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, sebenarnya masih banyak program DPRD Bantul yang membutuhkan anggaran tak sedikit.
“Itulah, penggantian mobdin itu cuma pemborosan anggaran saja.
Ia pun membantah jika mobdin yang ada sekarang ini dibilang uzur. Menurutnya, biaya perawatan mobdin yang ada saat ini relatif terjangkau.
“Menurut saya kok belum uzur ya itu [mobdin yang ada sekarang]. Kalaupun memang mahal, seharusnya itu sudah dianggarkan di Setwan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Riyantono pernah mengutarakan, untuk 2015 ini, pihak Pemkab Bantul memang tidak akan menganggarkan pembelanjaan untuk mobdin. Menurutnya, hal ini tak lepas dari defisitnya keuangan Pemkab Bantul untuk APBD 2015.
“Berbagai kebijakan seperti pengadaan mobil dinas baru pun terpaksa kami tunda. DAU [dana
alokasi umum] kami pun jeblok,” tuturnya.