Otomotif
Selasa, 2 Juni 2015 - 12:55 WIB

SEPEDA MOTOR KAWASAKI : KMI Menyerah, Ninja 2-Tak Terakhir Diproduksi Juli

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasaki Ninja RR 2-tak Special Edition. (Kawasaki-motor.co.id)

Sepeda motor Kawasaki Ninja 2-tak berhenti diproduksi Juli 2015.

Solopos.com, JAKARTA – Pemberlakuan standar emisi Euro3 semakin dekat. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang sempat memutar otak agar Ninja 2-tak lolos dari aturan itu tampaknya mulai memberi sinyal menyerah.

Advertisement

Simpang siur nasib sepeda motor Kawasaki Ninja 2-tak akhirnya terjawab. Bobby Bharata selaku Kepala Promosi dan Penjualan KMI menjelaskan Ninja 2-tak telah selesai menjalani uji tipe dengan hasil yang tidak memuaskan.

“Ninja yang 2-tak produksi terakhir Juli, habis itu discontinue [setop produksi],” ujar Bobby Bharata seperti dilansir laman Otosia, Senin (1/6/2015).

Meskipun Ninja 2-tak sebentar lagi akan discontinue, KMI masih belum memberi tanda-tanda memberi potongan harga pada produk terlarisnya itu. Bobby beralasan Ninja 2-tak akan menjadi sepeda motor legendaris dan tetap akan diburu sebagai barang koleksi.

Advertisement

“Misalnya dia [Ninja 2-tak] berhenti pun ini akan jadi legendaris, collectible item. Produk kami bukan sekadar daily usage, konsumen memang menggunakan sehari-hari tapi didasari hobi juga,” imbuh Bobby.

Dikutip Solopos.com dari laman Mesinbalap, sebelumnya KMI telah melakukan sejumlah riset untuk membuat mesin Ninja 2-tak lolos uji Euro3. KMI mengaku telah berhasil membuat kadar karbondioksida (CO2) sesuai standar. Namun tidak demikian dengan tingkat kebisingan dari mesin dan knalpot.

Pengamat otomotif Iwan Banaran berpendapat memaksakan mesin sepeda motor Kawasaki Ninja 2-tak untuk lolos aturan Euro3 merupakan hal berat. Jika berhasil pun, hasilnya mengecewakan karena tenaga motor akan turun drastis.

Advertisement

Senada, Bobby juga membenarkan tindakan itu akan mengebiri tenaga Ninja 2-tak. “Risikonya memang itu. Kalau mau lolos Uji emisi Euro3, ya performanya yang kena. Ada juga opsi ganti mesin, tapi daripada seperti itu lebih baik kami bikin produk baru,” tutur Bobby.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif