Jogja
Selasa, 2 Juni 2015 - 19:20 WIB

KULINER KULONPROGO : Inilah Kopi Asli Nglinggo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman kopi. (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia/Rachman)

Kuliner Kulonprogo diperkaya dengan adanya olahan biji kopi di Nglinggo.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Masyarakat Dusun Nglinggo, Kulonprogo mengolah biji kopi menjadi kopi siap saji untuk menaikkan nilai jual dan mendukung sektor wisata.

Advertisement

Anggota Kelompok Mekar Tani Nglinggo, Kecamatan Samigaluh, Sukiyo, di Kulonprogo, Selasa (2/6/2015), mengatakan dua tahun terakhir, ia dan kelompoknya sudah tidak lagi menjual kopi dalam bentuk bijian, tapi sudah dalam bentuk kopi kemasan.

“Harga biji kopi Rp16.000 per kilogram, tapi kalau dijual sudah dalam bentuk bubuk dan kemasan, harganya mencapai Rp60.000 hingga Rp70.000 per Kg,” kata Sukiyo.

Ia mengatakan ia memiliki lahan dua hektare kebun kopi, yakni jenis kopi arabika dan robusta. Kopi robusta memiliki kualitas bagus dibandingkan arabika. Harga kopi juga selisih antara Rp15.000 dan Rp20.000 per Kg.

Advertisement

Ia mengatakan ia setiap tahun hanya panen satu kali yakni pada Juli -Agustus. Pada bulan-bulan itu, biji kopi sudah tua dan warnanya merah.

“Setiap panen, dengan luas lahan dua hektare mampu menghasilkan enam kuintal biji kopi kering. Kami tidak menjual ke pedagang, tapi ke kelompok. Oleh kelompok diolah sendiri dan dipasarkan sendiri,” katanya.

Ia mengataka seiring meningkatnya jumlah wisatasan ke Desa Wisata Nglinggo yang berwisata di kebun teh, Grojogan Watu Jonggol, dan wisata alam lainnya, permintaan kopi juga meningkat. Bahkan, ada wisatawan yang meminta diajari membuat kopi dan memetik sendiri biji kopinya.

Advertisement

“Kami melalui Kelompok Mekar Tani Nglinggo sudah menyiapkan peralatan dan pemandunya. Paket pemandu biasanya Rp35.000, khusus membuat kopi. Hal ini bisa menambah pendapatan ibu-ibu rumah tangga,” katanya.

Sementara itu, anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Nglinggo atau Dewa Lingga Nova Ferdy mengatakan Dewa Lingga membantu memasarkan kopi produksi masyarakat. Pihaknya memasarkan kopi melalui media sosial, pengunjung Desa Wisata Nglinggo dan melalui kedai-kedai kopi yang ada di kebun teh.

“Wisatawan biasanya menikmati kopi di kedai kopi. Kalau merasa cocok, mereka membelinya. Sejauh ini, peminatnya sangat banyak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif