Entertainment
Selasa, 2 Juni 2015 - 22:10 WIB

FILM BARU : Film Pendek Karya Alumnus ISI Solo Diputar di Cineplex

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster film Ilusi (Istimewa)

Film baru Ilusi karya alumnus ISI Solo akan diputar di Platinum Cineplex Hartono Mall mulai 11 Juni 2015 mendatang.

Solopos.com, SOLO – Mendukung kiprah movie maker muda, Platinum Cineplex Hartono Mall akan memutar film pendek berjudul Ilusi karya sutradara Sito Fossy Biosa (Osa), seorang alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta  mulai 11 Juni 2015 mendatang.

Advertisement

“Kami sudah beberapa kali kami memberi kesempatan kepada sutradara lokal untuk memutar karyanya di sinema kami. Intinya kami ingin memberi ruang kepada para pembuat film lokal, agar karyanya diapresiasi oleh kalangan yang lebih luas,” kata Danang Prabowo, Marketing Executive Platinum Cineplex, Hartono Mall dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (2/6/2015).

Film berdurasi 30 menit yang diproduksi oleh LOSTE Production; MEDANG KAMULAN Pictures; JC Production ini berkisah tentang seorang anak panti asuhan, Lusi, yang membangun sebuah dunia indah dalam khayalannya. Lusi yang gemar menggambar dan melukis itu selalu hidup dalam objek-objek gambar yang dibuatnya. Dunia nyata; sekolah juga kawan-kawan di panti tak pernah bisa menahan Lusi untuk tinggal. Ia selalu mengembara ke dunia khayal.

“Ide cerita film ini memang berawal dari kesukaan saya berkhayal,” kata sang sutradara, Osa. Lebih lanjut ia memaparkan, tokoh utama film ini adalah Lusi, seorang gadis kecil usia sekolah dasar, yang sangat suka berkhayal. Lusi juga sangat senang menggambar dan melukis. Melalui gambar dan lukisannya Lusi membangun dunianya sendiri, yang membuat dia merasa nyaman dan bahagia. Lalu, pada suatu ketika, hadir dua sosok misterius dalam dunia khayalan Lusi, yang membuat ia makin jauh dari realitas.

Advertisement

Kecintaan Osa pada tanah kelahirannya, Probolinggo, Jawa Timur, membuatnya memasukkan banyak beauty shoot yang menampilkan keindahan alam Probolinggo.

“Dalam khayalannya, Lusi kerap menggambar memandangan indah. Melalui gambar dan lukisan Lusi tersebut saya  tampilkan beauty shoot tentang Probolinggo,” imbuh Osa.

Untuk memperkuat muatan local genius dalam film ini, lanjut Osa, dialog yang digunakan memakai bahasa Jawa dialek  jawa timuran dan Madura. Air Terjun Madakaripura dan Pulau Gili Ketapang adalah dua spot wisata yang keindahannya tersaji melalui film ini.

Advertisement

“Film ini wajib ditonton, karena tidak banyak film maker yang membuat film untuk anak,” tandas Danang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif