Sport
Senin, 1 Juni 2015 - 12:35 WIB

KISAH TRAGIS : Pesilat Ini Tewas saat Ujian Kenaikan Tingkat

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesilat beradu jurus (Antara)

Kisah tragis dialami pesilat Kota Madiun yang tewas saat mengikuti ujian kenaikan tingkat.

Solopos.com, MADIUN — Kisah tragis terjadi di dunia olahraga. Seorang pesilat anggota perguruan pencak silat di Kota Madiun, Jawa Timur, tewas saat mengikuti ujian kenaikan tingkat.

Advertisement

Kepala Satuan Reskrim Polres Madiun Kota AKP Tatang Panjaitan, mengatakan korban bernama Alfut Dinansyah, warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

“Kasus ini masih didalami lebih lanjut dengan memintai keterangan sejumlah saksi,” ujar AKP Tatang, seperti dilansir dari Antara, Senin (1/6/2015)

Berdasarkan keterangan saksi, kisah tragis ini berawal saat korban beradu dengan teman seperguruannya saat ujian kenaikan tingkat. Pada babak pertama ujian berjalan dengan lancar.

Advertisement

Pada babak berikutnya, tanpa disengaja, tendangan teman korban mengenai ulu hati korban. Akibat pukulan tersebut, korban langsung mundur pelan-pelan dan setelah itu terjatuh.

Pelatih dan para seniornya berupaya memberikan penanganan dengan memberi pijatan dan balsem. Karena tidak ada reaksi, korban lalu dibawa ke RSUD Soedono, Kota Madiun, untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sesampai di UGD, oleh petugas medis, Alfut dinyatakan sudah meninggal dunia,” kata senior seperguruan korban, Bagus.

Advertisement

Diduga, anak kedua dari pasangan Budi dan Sri tersebut, mengalami luka dalam yang serius di bagian ulu hati. Sehingga korban tidak bisa bernapas.

Setelah menjalani pemeriksaan luar, jenazah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Madiun tersebut langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

Ketua PSHT Ranting Kartoharjo, Supriyono, mengatakan setelah kejadian tragis tersebut kegiatan ujian kenaikan tingkat langsung dihentikan.

“Kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi. Biasanya sambung yang dilakukan tergolong aman dan tidak masalah. Kasus ini masih didalami lebih lanjut,” ujar Supriyono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif