SOLOPOS.COM - Labuh sesaji di Telaga Sarangan, Magetan dihadiri ribuan pengunjung. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)
Labuh sesaji Sarangan, sebuah tradisi tahunan di Magetan menyedot ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Madiunpos.com, MAGETAN – Untuk kali kesekian, acara tradisi labuh sesaji di Telaga Sarangan, Minggu (31/5/2015) menyedot ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Saking sesaknya, para pengunjung rela berdesak-desakan di jalan tepian Telaga Sarangan untuk menyaksikan langsung pelarungan hasil bumi ke telaga yang telah melegenda itu.
Pantauan Madiun Pos, acara labuh sesaji dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, jalan menuju tenda tempat di mana prosesi serah terima sesaji digelar, sudah dipenuhi ribuan pengunjung sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah jalur ke lokasi terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat dan roda dua demi kelancaran acara.
Sekitar pukul 10.30 WIB, sesaji berupa tumpeng raksasa dan aneka hasil bumi diarak dari Kelurahan Sarangan, Plaosan, menuju Telaga Sarangan. Prosesi kirab tumpeng diiringi reog, drum band, serta pasukan berbusana ala Keraton Kasunanan Surakarta dengan ikat samir.
Setelah sesepuh warga setempat menyerahkan engkung (ayam bakar) kepada Bupati Magetan, Sumantri, acara labuh sesaji pun dimulai. Ribuan pengunjung pun merapat ke tepian Telaga Sarangan. Mereka ingin menyaksikan dan mengabadikan detik-detik pelarungan dua buah gunungan besar ke Telaga Sarangan. Lantaran berdesak-desakannya, tak sedikit pengunjung yang tergencet dan nyaris kecebur ke Telaga Sarangan.
“Anaknya siapa ini yang kejepit. Tolong kasih jalan,” teriak seorang petugas dari kepolisian saat membantu memberi jalan.
Pelarungan dua gunungan berupa nasi dan hasil buah-buahan dinaikkan perahu boat. Masyarakat dan sejumlah pejabat ikut serta dalam pelarungan sesaji itu. Setelah sesajian diarak naik boat di Telaga Sarangan, akhirnya dilarung ke tengah-tengah telaga.
KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.