Soloraya
Minggu, 31 Mei 2015 - 21:50 WIB

HUT SRAGEN : Wow, 1.000 Penari Bawakan Tari Gerbang Sukowati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seribu siswa mementaskan tarian Gerbang Sukowati di sela-sela acara Parade Budaya di Jl. Raya Sukowati, Sragen, Minggu (31/5/2015). Sementara sejumlah pemuda mementaskan tari Kuncaraning Bumi Sukowati pada acara yang digelar untuk memeriahkan Hari Jadi ke-269 Kabupaten Sragen itu. (JIBI/Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

HUT Sragen dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satunya pergelaran tarian yang dibawakan 1.000 penari.

Solopos.com, SRAGEN-Teralis besi terpasang di kanan dan kiri Jl. Raya Sukowati, Sragen, Minggu (31/5/2015). Ribuan warga menyemut di kanan dan kiri jalan nasional itu. Mereka hanya bisa menyaksikan dari pinggir jalan kemeriahan Parade Budaya yang digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-269 Kabupaten Sragen. Warga saling berhimpitan untuk menyaksikan Parade Budaya dari jarak lebih dekat. Sebagian warga berusaha menerobos pagar teralis itu, namun mereka harus berhadapan dengan galaknya anggota Satpol PP maupun aparat Polres Sragen yang berjaga di lokasi.

Advertisement

Siang semakin panas, namun warga belum beranjang dari pinggir Jl. Raya Sukowati. Saking antusiasnya, sebagian warga rela naik ke atas pagar sejumlah kantor instansi pemerintah atau swasta yang berdiri di sepanjang Jl. Raya Sukowati. Sebagian di antaranya bahkan nekat memanjat pohon supaya bisa menyaksikan Parade Budaya dengan lebih jelas. Mereka tidak lupa mengabadikan momentum istimewa itu dengan kamera ponsel.

Pembukaan Parade Budaya dimeriahkan penampilan 1.000 siswa/siswi SMP/Mts yang membawakan tari Gerbang Sukowati di sepanjang Jl. Raya Sukowati. Dengan balutan kaos kuning, jarit batik motif parang lengkap dengan ikat kepala dari kain batik, seribu siswa membawakan tari secara kolosal. Mereka membawa kentungan kecil yang terbuat dari bambu berwarna kuning, merah dan hijau. Tarian mereka terlihat kompak mengikuti irama musik yang rancak. Tarian Gerbang Sukowati ini berisi pesan ajakan kepada warga Sragen untuk ikut serta dalam membangun Kabupaten Sragen. Gerbang merupakan akronim dari Gerakan Membangun.

Usai penampilan 1.000 siswa, warga yang memadati pinggiran Jl. Raya Sukowati dihibur dengan tari kolosal lain berjudul Kuncaraning Bumi Sukowati. Tarian ini mengisahkan perjuangan rakyat pribumi dalam mengusir penjajah dari Bumi Sukowati. Tarian yang dibawakan sambil bercerita itu dibumbui adegan pertempuran sengit antara rakyat yang bersenjatakan tombak dan pasukan belanda yang bersenjatakan pedang. Pertempuran itu akhirnya dimenangi rakyat pribumi.

Advertisement

“Selamat menikmati hiburan ini. Semua pertunjukan ini kami persembahkan untuk warga Sragen,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, dalam sambutannya.

Parade Budaya ini diikuti puluhan kelompok. Mereka berasal dari instansi negeri, swasta, seniman, dan tamu undangan dari luar Sragen. Kegiatan itu juga dimeriahkan pertunjukan marching band dari Korem 074/Warastratama. Pasukan srikandi dari Polres Sragen juga ambil bagian membawakan pertunjukan seni bela diri. Salah satu dari anggota polwan itu juga mempertontonkan kemampuan mengendarai sepeda motor dan bermain nunchaku dengan mata tertutup.

“Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh peserta Parade Budaya. Pementaran kalian pada kesempatan kali ini akan menjadi kenangan yang terindah,” ucap Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, pada kesempatan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif