Soloraya
Minggu, 31 Mei 2015 - 22:50 WIB

DAMPAK KEMARAU : 30 Desa di Klaten Diprediksi Rawan Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (Dok/JIBI/Solopos)

Dampak kemarau tahun ini diperkirakan puluhan desa di Klaten kekeringan.

Solopos.com, KLATEN –Sebanyak 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Klaten diprediksi rawan kekeringan selama musim kemarau berlangsung. Guna menanggulangi ancaman kekeringan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan dana senilai Rp200 juta untuk pengadaan air bersih.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan pihaknya sudah memetakan beberapa daerah yang rawan kekeringan dengan berkoordinasi dengan beberapa pamong desa di Kota Bersinar. Puluhan desa yang tergolong daerah rawan kekeringan berada di Kecamatan Kemalang, Kecamatan Karangnongko, Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Tulung, Kecamatan Jatinom, Kecamatan Bayat, dan Kecamatan Karangdowo.

“Kami sudah menyiapkan dana Rp200 juta untuk dropping air bersih ke berbagai desa yang dinila rawan kekeringan itu [mencapai 300 tangki]. Jumlah anggaran itu lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp500 juta. Selain dropping air bersih, perbaikan jaringan perpipaan di Balerante dan Sidorejo di Kecamatan Kemalang,” kata Sri Winoto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (30/5/2015).

Sri Winoto mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun desa yang mengajukan dropping air bersih. Dirinya berharap ancaman kekeringan yang akan terjadi di Klaten tidak mencapai level ekstrem.

Advertisement

“Mulai pekan ini mestinya sudah memasuki musim kemarau [meskipun masih turun hujan]. Kemungkinan besar, beberapa pekan ke depan sudah ada desa rawan kekeringan yang merasakan perubahan cuaca ini. Makanya, kami terus pantau 30-an desa di Klaten yang tergolong rawan kekeringan,” katanya.

Sri Winoto mengatakan jumlah tangki yang disediakan untuk mendukung dropping air mencapai enam tangki.
“Saat bulan puasa tiba, kami mulai meningkatkan kewaspadaan dan siap mengirim air bersih. Soalnya, kebutuhan air bersih saat itu biasanya meningkat tajam [termasuk di beberapa masjid],” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klaten, Budi Usmanto, mengatakan pihaknya juga turut menyiapkan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan warga di berbagai daerah yang rawan kekeringan.

Advertisement

“Kalau di PDAM Klaten sudah menyiapkan tiga tangki untuk dropping air bersih sewaktu-waktu ke daerah rawan kekeringan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun kemarin, biasanya kami bisa mengirim air bersih hingga empat tangki per hari saat musim kemarau tiba,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif