Sport
Sabtu, 30 Mei 2015 - 05:25 WIB

AUSTRALIAN OPEN 2015 : Owi/Butet Jadi Tumpuan Terakhir

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menjadi satu-satunya wakil Indonesia ke final Australian Open 2015. Ist/dok

Australian Open 2015 hanya menyisakan satu wakil dari Indonesia ke babak final, yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Solopos.com, SYDNEY—Ganda campuran nomor tiga dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi harapan terakhir bagi Indonesia di ajang Australian Open Superseries 2015. Sebelumnya, Indonesia hanya berhasil mengirimkan dua wakil di perempat final, yakni Tontowi/Liliyana di ganda campuran dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di ganda putri. Sayang, hanya Tontowi/Liliyana yang selamat sampai semifinal.

Advertisement

Pasangan yang akrab dipanggil Owi/Butet ini memastikan diri melaju ke empat besar setelah mengalahkan ganda Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, di Sydney Olympic Park Sports Center, Sydney, Jumat (29/5/2015). Unggulan kedua ini menyingkirkan seeded keenam tersebut dua game langsung, 21-9 dan 21-12, dalam waktu 28 menit. Kemenangan ini sekaligus membalas pertemuan terakhir mereka di Piala Sudirman 2015 lalu. Saat itu Owi/Butet kalah dari Chris/Gabrielle, 17-21 dan 18-21.

“Kami lebih siap. Dari awal sudah tahu kami mau bermain seperti apa. Kami bisa menguasai permainan, mau adu depan atau belakang kami sudah siap. Sampai lawan juga terlihat frustasi tadi. Pukulan-pukulan terakhir mereka di game pertama bahkan sudah terlihat bingung,” kata Liliyana, dilansir badmintonindonesia.org.

Di semifinal juara Badminton Asia Championships 2015 ini akan berhadapan dengan pasangan Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah. Pertandingan ini akan menjadi pertemuan keempat bagi kedua pasangan. Sejauh ini, Tontowi/Liliyana selalu bisa mengantongi kemenangan. Terakhir mereka berhadapan di final Badminton Asia Championships 2015 lalu. Ganda campuran terbaik Indonesia tersebut menang dua game langsung, 21-16 dan 21-15.

Advertisement

“Selama kami bisa main maksimal, kami pasti bisa mengatasi mereka. Meskipu kemarin kami menang di final [Badminton Asia Championships], tapi kondisi sekarang berbeda. Mereka di sini penampilannya bagus bisa mengalahkan Fischer/Pedersen [Denmark],” imbuh Owi.

Sementara itu, langkah Greysia/Nitya terhenti di perempat final. Ganda putri ranking ketujuh dunia itu ditumbangkan unggulan keenam asal Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing. Unggulan keempat ini takluk straight game, 18-21 dan 16-21.

Game pertama dimulai, Greysia/Nitya langsung tertinggal 1-5. Mereka sempat menyusul menjadi 4-5, namun Tang/Tian kembali membuat jarak di angka 8-4. Serangan terus dilancarkan kepada pasangan Tiongkok tersebut. Namun, diakui Greysia/Nitya, pukulan kuat dari Tang/Tian menjadi kendala yang cukup terasa bagi mereka.

Advertisement

Di game kedua perolehan angka lebih ketat di antara mereka. Tapi, posisi tersebut tak berlangsung lama saat menyentuh angka 8 sama,Tang/Tian kembali meninggalkan Greysia/Nitya, hingga akhirnya kemenangan 21-16 diamankan Tiongkok.

“Di game kedua kami mau lebih bertahan dulu. Kami enggak mau serangan kami hanya menjadi bumerang. Sempat beberapa kali memang berhasil dengan pertahanan kami. Tapi, ketika memilih untuk bertahan, kami harus menjaga fokus dan sabar,” jelas Greysia. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif