TKI meninggal di atas kapal, yakni Roko Bayu Anggoro, jenazahnya belum tiba di Indonesia karena terkendala biaya
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemulangan jenazah Roko Bayu Anggoro (22), salah satu tenaga kerja Indonesia ( TKI) yang meninggal dunia di Senegal, Afrika yang sedianya dilakukan Kamis (28/5/2015) gagal, akibat terkendala pembiayaan.
Transfer biaya pemulangan jenazah dari agen penyalur kerja di Taiwan hingga saat ini belum diterima pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Senegal.
Kabar tertundanya pemulangan jenazah Roko diterima oleh pihak keluarga pada Rabu (27/5/2015) malam dari Perwakilan dari Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jogja.
Kabar tertundanya pemulangan jenazah Roko diterima oleh pihak keluarga pada Rabu (27/5/2015) malam dari Perwakilan dari Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jogja.
Tertundanya pemulangan jenazah Roko ini membuat pihak keluarga kecewa. Sebab, sejak mendapatkan kabar kalau jenazah Roko akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (28/5/2015) malam, pihak keluarga sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Bahkan sanak saudara dan tetangga sudah berdatangan sejak beberapa hari sebelumnya untuk menyambut kendatangan jenazah.
Gunawan menambahkan, informasi terakhir yang diterima pihak keluarga, jenazah Roko direncanakan akan tiba di tanah air pada Sabtu (30/5/2015) menggunakan pesawat Emirat melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, ibunda Roko, Tatik, shock dengan gagalnya kepulangan jenazah anak pertamanya tersebut.
“Pokoknya anak saya harus cepat dipulangkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul, Dwi Warna Widinugraha meminta kepada pihak keluarga untuk tetap bersabar. Saat ini pemerintah Indonesia terus berusaha untuk memulangkan jenazah Roko yang saat ini masih berada di Senegal.
Roko Bayu Anggara, atau Roko, merupakan salah seorang TKI asal Dusun Gendangan II, Desa Gedangrejo, Karangmojo yang bekerja di Kapal Chihsiang Fishery Co meninggal karena diduga kekurangan nutrisi. Kabar meninggalnya Roko diterima pihak keluarga pada Minggu (3/5/2015) lalu.
Saat itu anak pertama dari pasangan Gunawan Edy Mulyono dan Tatik tersebut meninggal dunia saat berlara dari Qatar menuju Senegal. Hingga saat ini, jenasah Roko masih berada di Senegal dan menunggu pemulangan.