Soloraya
Jumat, 29 Mei 2015 - 11:00 WIB

TAMAN SAINS DAN TEKNOLOGI : Rp120 Miliar Disiapkan untuk Bangun 24 Taman Sains

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu sudut Solo Techno Park, lembaga penyedia fasilitas pendidikan kejuruan di Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Taman Sains danTeknologi akan dibangun di sejumlah wilayah di Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) akan membangun 24 Taman Sains dan Teknologi Kelautan dan Perikanan (TSTKP) di sejumlah wilayah di Indonesia.

Advertisement

24 TSTKP yang akan dibangun mulai 2015-2019 ini tersebar di sejumlah wilayah, yaitu Ladong, Simeuleu, Belawan, Pariaman, Natuan, Palembang, Tahuna, Serang, Jakarta, Depok, Subang, Tegal, Bantul, Banyuwangi, Buleleng, Kupang, Aeftembaga, Wakatobi, Ambon, Pontianak, Bone, Saumlaki, Sorong, dan Merauke.

Kepala BPSDMKP, Suseno Sukoyono, mengatakan untuk tahun ini pembangunan akan dimulai di empat lokasi, yaitu di Aeftembaga, Ambon, Tegal, Banyuwangi, dan Tegal. Empat TSTKP ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun.

Advertisement

Kepala BPSDMKP, Suseno Sukoyono, mengatakan untuk tahun ini pembangunan akan dimulai di empat lokasi, yaitu di Aeftembaga, Ambon, Tegal, Banyuwangi, dan Tegal. Empat TSTKP ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun.

Dia juga mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan taman sains dan teknologi ini yaitu senilai Rp120 miliar. Untuk satu lokasi taman disediakan anggaran senilai Rp5 miliar.

Keberadaan TSTKP ini, lanjut dia, diharapkan mampu mengembangkan perekonomian masyarakat, meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, dan melakukan pendampingan serta konsultasi bisnis di bidang kelautan dan perikanan.

Advertisement

Selain membangun 24 TSTKP tersebut, Solo Technopark juga akan dikembangkan di bidang perikanan. Pengembangan ini seperti pembuatan mesin kapal, pembuatan jaring nelayan, dan pengelolaan budidaya ikan.

“Meskipun di Solo tidak ada laut, tetapi di Solo bisa dikembangkan budidaya perikanannya. Dan hal ini bisa lewat Solo Technopark,” jelas dia.

Menurutnya, hampir 99% industri perikanan Indonesia dilakukan oleh nelayan kecil. Namun, selama ini belum ada nelayan kecil yang berani mencari ikan di tengah laut. Hal ini karena mereka minim modal, sehingga tidak bisa mencari ikan di tengah laut.

Advertisement

“Jika ada TSTKP, tentunya nelayan bisa belajar untuk membuat mesin kapal sendiri, membuat jaring sendiri, dan memperbaiki jaring sendiri,” ujar dia.

Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Santoso, dengan pembangunan TSTKP ini ditargetkan ada 22.200 orang yang inovatif yang dihasilkan di taman sains tersebut. Sedangkan untuk target produk kreatif sebanyak 12 unit.

“Kami berharap dengan adanya TSTKP ini bisa menjadi tempat aliran iptek menjadi inovasi yang memberikan kekuatan daya saing bagi bisnis dan industri kelautan dan perikanan,” jelas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif