SOLOPOS.COM - Gunung Merbabu (Dok/JIBI/Solopos)
Pendaki hilang di Merbabu kemarin bukan hanya satu kelompok, melainkan ada dua kelompok.
Solopos.com, BOYOLALI — Anggota Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka) bukan satu-satunya kelompok yang tersesat di Gunung Merbabu, Kamis (28/5/2015) petang. Mereka adalah dua pendaki perempuan asal Sleman yang sedang mengalami menstruasi dan kondisinya drop di jalur pendakian.
Tim SAR menemukan dua orang pendaki perempuan itu dalam kondisi sakit di Pos III Gunung Merbabu pada hari yang sama dengan penemuan anggota Ubaloka. Tim SAR akhirnya membawa turun kedua pendaki itu ke base camp. “Mereka naik berlima. Dua cewek tiga cowok. Yang cowok turun terlebih dahulu untuk meminta pertolongan,” kata Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, saat ditemui Solopos.com, Jumat.
Sayangnya, Tim SAR tidak sempat mencatat identitas mereka. Begitu dievakuasi dari jalur pendakian dan sempat beristirahat di base camp, mereka memutuskan segera pulang ke DIY.
Kelompok pendaki dari DIY ini diketahui naik tanpa pemberitahuan ke Polsek Selo. Selain itu, dua perempuan asal Sleman yang kondisinya drop di Pos III juga mengaku sedang menstruasi. “Padahal jelas ada larangan, perempuan menstruasi dilarang naik gunung. Secara biologis, perempuan yang sedang menstruasi, kemudian nekat naik gunung kondisi fisiknya akan drop.”
Kanit Sabhara Polsek Selo, Tri Prihastono, membenarkan ada dua pendaki perempuan dari Sleman yang dievakuasi tim SAR karena sakit di Pos III. Dia juga menyebut dua pendaki naik bersama tiga pendaki lain dan tidak menyampaikan pemberitahuan ke Polsek Selo.
“Sebenarnya Polsek tidak dalam kapasitas mengizinkan naik atau tidak. Tetapi, paling tidak kami mengimbau kepada pendaki kalau mau naik ke Merapi atau Merbabu setidaknya menyampaikan pemberitahuan ke Polsek,” kata Tri.