SOLOPOS.COM - Komjen Pol Budi Waseso (saat masih menjadi Kabareskrim/kiri) mendampingi Kapolri Jenderal Pol Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015). Kapolri mengatakan penangkapan penyidik KPK dilakukan untuk melengkapi berkas Novel Baswedan sesuai dengan petunjuk jaksa. (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)
Kongres FIFA mengingatkan publik soal dugaan korupsi sepak bola, termasuk di Tanah Air.
Solopos.com JAKARTA — Kabareskrim Polri Komjen Pol. Budi Waseso mengaku siap mengusut kasus korupsi dalam dunia sepak bola Tanah Air, menyusul terungkapnya dugaan korupsi di organisasi sepak bola dunia FIFA.
“Kalau ada laporannya kita akan tangani,” katanya di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Menurut Budi Waseso, bila ada yang melaporkan maka akan mempermudah pihaknya dalam menelusuri dugaan korupsi di sepak bola Tanah Air. Sebab, katanya, Bareskrim Polri belum menemukan adanya dugaan yang mengarah pada korupsi.
“Sampai saat ini kan belum ada, walaupun sementara ada informasi penyimpangan dana dan segala macam. Namun saat ini belum ada,” katanya.
Seperti diberitakan, polisi Swiss menahan tujuh pejabat FIFA atas dugaan korupsi terkait undian tuan rumah Piala Dunia selama 20 tahun terakhir. Penangkapan dilakukan pada Rabu (27/5/2015) lalu di sebuah hotel di Zurich, Swiss. Saat itu, para anggota FIFA berkumpul untuk menghadiri Kongres FIFA.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Pembekuan dilakukan karena PSSI dinilai tidak mengindahkan dan mematuhi kebijakan pemerintah terkait perbaikan sepak bola di Tanah Air.