Soloraya
Kamis, 28 Mei 2015 - 02:10 WIB

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Pemkab Wonogiri Tutup Pabrik Pakan Ternak di Sendang

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP bersama tim gabungan Pemkab Wonogiri menutup pabrik pengolahan pakan ternak di Desa Sendang, Wonogiri, Rabu (27/5/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pencemaran lingkungan yang terjadi di Sendang akhirnya ditutup oleh Pemkab Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menutup pabrik pengolahan pakan ternak berbahan baku bangkai ikan di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Rabu (27/5/2015).

Advertisement

Penutupan dilakukan tim gabungan dari Kantor Lingkungan Hidup (LH), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla).

Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Pengawasan (Binwas) Satpol PP Wonogiri, Supriyanto, mengatakan Satpol PP menutup pabrik pengolahan pakan ternak itu karena belum mengantongi izin.

“Penutupan itu kami lakukan setelah menerima surat dari BPMPP,” ujar Supriyanto saat ditemui wartawan di lokasi pabrik, Rabu (27/5/2015).

Advertisement

Sebelum menutup pabrik, petugas memberi penjelasan terlebih dulu kepada pemilik pabrik agar secepatnya mengurus izin. Setelah pabrik ditutup aktivitas pabrik berhenti secara total.

“Kami meminta pemilik perusahaan mematuhi aturan. Kasus ini juga dapat menjadi perhatian bagi perusahaan lain untuk tidak membuka usaha sebelum mengantongi izin,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Disnakperla, Heru Sutopo, meminta pemilik pabrik mengurus izin gangguan (HO) dan izin mendirikan bangunan (IMB) terlebih dulu. Proses izin HO harus meminta persetujuan warga.

Advertisement

Heru juga meminta pemilik pabrik memproduksi pakan ternak di ruang tertutup supaya baunya tidak menyebar ke mana-mana dan menganggu warga. Ditemui terpisah, pemilik pabrik pakan ternak di Desa Sendang itu, Puji Widodo, pasrah terhadap keputusan tim gabungan menutup pabriknya. Dia mengaku sudah mengajukan izin ke BPMPP tetapi belum kelar.

“Perusahaan ini beraktivitas sejak dua pekan lalu. Sebagian besar bahan mentah didatangkan langsung dari WKO [Waduk Kedung Ombo],” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif