Soloraya
Kamis, 28 Mei 2015 - 04:10 WIB

KELANGKAAN ELPIJI : Gas Melon di Sukoharjo Kota Tembus Rp25.000/Tabung

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kelangkaan elpiji 3 kg terjadi di Sukoharjo, harga menembus Rp25.ooo per-tabung.

Solopos.com, SUKOHARJO — Harga gas elpiji ukuran 3 kg atau gas melon di Sukoharjo Kota mencapai Rp25.000/tabung. Melejitnya harga gas tersebut terjadi di tengah gencarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menggelar operasi pasar (OP).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (27/5/2015), gas melon yang harganya selangit itu dijual pengecer di Perumahan Bambu Kuning II Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, sejak dua hari terakhir.

Salah satu warga Perumahan Bambu Kuning II, Wahyu Imam, 32, saat ditemui Solopos.com, mengaku sangat kaget saat membeli satu buah gas melon di toko kelontong di perumahannya, Rabu (27/5/2015). Pemilik toko menjualnya Rp25.000. Beberapa hari sebelumnya dia membeli satu buah gas melon di toko yang sama masih Rp22.000. Kendati sangat mahal dia tetap membelinya lantaran sangat membutuhkannya.

“Dalam hati ya ndongkol, masa elpiji 3 kg Rp25.000/tabung. Ini kan tidak wajar. Bukan kah di tempat lain harganya Rp18.000/tabung-Rp22.000/tabung,” kata Wahyu.

Advertisement

Dia bertanya-tanya mengapa harga gas melon bisa mencapai harga setinggi itu. Padahal, berdasar pemberitaan, Pemkab Sukoharjo gencar menggelar OP gas melon di 12 kecamatan, termasuk di Kecamatan Sukoharjo. Atas kondisi tersebut Wahyu mempertanyakan manfaat OP itu.

Pemilik toko kelontong di Perumahan Bambu Kuning II yang menjual gas melon dengan harga tinggi, Tri Maryani, 34, saat dimintai konfirmasi membenarkan dirinya menjual elpiji 3 kg Rp25.000/tabung, sejak Selasa (26/5/2015). Perempuan berjilbab itu beralasan tidak mungkin menjual kurang dari harga itu karena dia kulak seharga Rp23.000/tabung. Dia menceritakan gas melon yang dijual seharga Rp25.000/tabung dikulak dari seseorang yang menawarkan gas melon menggunakan mobil pikap.

“Agen yang biasanya memasok ke toko saya ada tiga. Pada hari biasa saya mendapat jatah 100 tabung. Kemarin [Selasa] mereka tidak bisa memasok karena kehabisan stok. Lalu ada seseorang dengan menggunakan mobil pikap menawarkan gas elpiji 3 kg seharga Rp23.000/tabung. Saya membeli 10 tabung. Saya mau membelinya karena warga sangat membutuhkan. Terlebih saat ini warga sulit mendapatkannya,” kata Tri.

Advertisement

Dia selalu memberi tahu kepada konsumen sebelum membeli bahwa harga gas melon yang dijualnya seharga Rp25.000/tabung. Tri mengaku tidak mempermasalahkan jika konsumen tidak mau membelinya. Namun, nyatanya konsumen tidak ada yang keberatan membelin.

“Secara akad jual-beli saya sudah benar. Tidak ada yang komplain sama saya. Tapi kalau di belakangnya bagaimana, saya tidak tahu,” imbuh Tri.

Pengecer gas melon di Jombor Indah, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, Mulyadi, biasanya menjual gas elpiji 3 kg seharga Rp18.000-19.000/tabung. Namun, akhir-akhir ini dia tidak memiliki stok karena pangkalan langganannya tidak memasoknya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif