Jogja
Kamis, 28 Mei 2015 - 22:20 WIB

HUT GUNUNGKIDUL : Kinerja Pemkab Dituntut Lebih Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kirab memeringati Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke 184. Peserta kirab diarak berkeliling di seputaran kota Wonosari, Rabu (27/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

HUT Gunungkidul ke-184 menjadi pijakan bagi Pemkab bekerja lebih profesional.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke-184 berlangsung meriah. Selain dilaksanakan upacara menggunakan pakaian adat, juga digelar pawai budaya mengelilingi Kota Wonosari, Rabu (27/5/2015).

Advertisement

Pelaksanaan upacara peringatan di gelar di Alun-alun Wonosari dengan Inspektur Upacara, Sekretaris Pemerintah DIY Ichsanuri. Setiap peserta upacara diwajibkan menggunakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan dan melestarikan tradisi.

Selain dihadiri pegawai dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, nampak hadir pula tamu undangan dari daerah lain seperti Kabupaten Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Wonogiri. Upacara sendiri ditutup dengan kegiatan pembagian gunungan dari 18 kecamatan, hanya saja ajang ini menjadi rebutan warga dan dalam waktu yang singkat seluruh isi gunungan ludes diambil peserta.

Advertisement

Selain dihadiri pegawai dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, nampak hadir pula tamu undangan dari daerah lain seperti Kabupaten Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Wonogiri. Upacara sendiri ditutup dengan kegiatan pembagian gunungan dari 18 kecamatan, hanya saja ajang ini menjadi rebutan warga dan dalam waktu yang singkat seluruh isi gunungan ludes diambil peserta.

Sekretaris Pemerintah DIY Ichsanuri saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta kepada pegawai pemkab untuk terus bekerja professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Makin bertambahnya usia harus menjadi cambuk dalam menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi.

“Program yang dijalankan pemkab harus tepat, sehingga tujuan untuk menyejahterakan masyarakat benar-benar bisa diwujudkan. Untuk itu, para pegawai harus meningkatkan profesionalismenya,” kata Ichsanuri, kemarin.

Advertisement

Dia menjelaskan, dengan tema Gunungkidul Gumregah ini, harapannya bisa meningkatkan pembangunan dan lebih bisa menyejahterakan masyarakat. Namun, upaya tersebut tetap berdasar kepada potensi dan kearifan lokal, sehingga memiliki ciri khas tersendiri.

“Tema kita adalah pembangunan Gunungkidul dengan potensi dan kearifan lokal dalam menyongsong era global. Sehingga meski memasuki tataran dunia, namun kita tetap berpegang pada tradisi yang ada,” ujar dia.

Berlangsung Meriah

Advertisement

Usai dilangsungkan upacara, pada siang harinya digelar pawai budaya yang melibatkan sejumlah elemen masyarakat dari 18 kecamatan di Gunungkidul. Kegiatan ini sendiri berlangsung meriah, hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang hadir dalam pawai tahunan ini.

“Saya sudah seringkali lihat, tapi tidak pernah bosan dan tetap ingin lihat,” kata Maharsi Krisna Sanjaya, kemarin.

Dia mengakui, kedatangannya dalam pawai ini ingin melihat pentas seni reog. Sebab, kesenian ini memiliki keindahan tersendiri, apalagi para pemain seringkali kesurupan. “Ya asyik saja, apalagi saat atraksi dadak merak sangat bagus,” ujar pemuda asli Wonosari itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif