News
Rabu, 27 Mei 2015 - 11:50 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : Jokowi Minta Kepala Daerah Kendalikan Inflasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Pertumbuhan ekonomi di Tanah Air dipengaruhi oleh tingkat inflasi.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada semua kepala daerah akan pentingnya pengendalian inflasi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

Advertisement

Menurut Jokowi, target pertumbuhan ekonomi tercapai 5% tidak akan ada artinya jika tingkat inflasinya berada di level 12%. Pasalnya, masyarakat akan membeli sebuah barang dengan kenaikan harga yang sangat mahal. Idealnya, sebuah pertumbuhan ekonomi 5% diimbangi inflasi pada level di bawah 5%.

“Enggak ada artinya karena masyarakat akan membeli sebuah barang terasa betapa barang itu mahal,” kata Jokowi saat berpidato dalam Rakornas VI Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2015 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Presidne di hadapan Gubernur Bank Indonesia, menteri Kabinet Kerja, serta kepala daerah provinsi, kabupaten, dan kota menambahkan beberapa komoditas harga penyumbang inflasi hendaknya selalu diperhatikan oleh masing-masing daerah.

Advertisement

Bobot terbesar berada pada kelompok komoditas pangan 4,02% antara lain daging ayam, cabai merah, bawang merah.

Jokowi meminta setiap daerah menganggarkan dana untuk kegiatan operasi pasar. Beberapa daerah sudah melakukan seperti Jawa Timur melalui program subsidi angkutan untuk menekan harga.

“Ini penting sekali. Jatim saya lihat anggarkan operasi pasar tapi tidak diberikan barangnya tapi subsidi angkutannya. Provinsi, Kabupaten Kota bisa menaruh anggaran operasi pasar, jika harga cabai mahal langsung pasok, beras mahal pasok sebanyak-banyaknya beras,” ujar Jokowi.

Advertisement

Presiden menambahkan dalam rangka mengendalikan inflasi ini, pemerintah juga akan merombak fungsi Bulog tidak hanya sebagai penyangga kebutuhan komoditas beras tetapi juga komoditas lain.

“Ini dalam proses revisi regulasi dan kelembagaan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif