SOLOPOS.COM - Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa (Youtube.com)
Mata Najwa Metro TV mengupas selera orang Indonesia yang doyan tayangan impor.
Solopos.com, SOLO – Tayangan Mata Najwa yang disiarkan stasiun televisi Metro TV, Rabu (27/5/2015), mengusung tema Sihir Selera Impor. Kemiripan budaya antara Indonesia dan India membuat tayangan berbau India sangat diminati.
Panggung Mata Najwa Metro TV dibuka oleh tarian Katak asal India. Salah satu penari yang juga menjadi narasumber malam itu, Bella Fauzi, menjelaskan tarian itu bercerita tentang pertarungan ular melawan Dewa Krishna.
Mengenai tren budaya India yang sedang populer di Indonesia, Bella mengakui produk India seperti sinetron, lagu dan film mudah diterima masyarakat Indonesia karena budaya Indonesia-India hampir mirip.
“Setalah aku belajar budaya India, ternyata banyak kesamaan dengan budaya Indonesia. Kayak candi, cerita Mahabharata dan nama Indonesia dengan Hindi juga hampir mirip. Mungkin itu yang membuat produk Indonesia laku di sini,” tutur Bella.
Produser film dan sinetron sekaligus pemilik rumah produksi MD Entertainment, Munoj Punjabi, membenarkan kemiripan budayalah yang membuat produk India khususnya film laku keras di Tanah Air.
Selain karena kemiripan budaya, Punoj menyebut totalitas orang India dalam membuat film menjadi salah satu faktor yang tak kalah menentukan.
“Di Bollywood itu, lebih lama shoting tarian dari pada shoting film. Kreativitas India juga sangat tinggi dalam membuat lagu dan cerita yg digabungkan. Hasilnya, film Kuch Kuch Hota Hai yang fenomenal bisa tayang berminggu-minggu di bioskop,” ungkap Punoj.
Jika budaya Indonesia ingin menang di negeri sendiri bahkan mendunia, Punoj menyarankan para pelaku industri film untuk meniru strategi marketingIndia.
“Sihir yang bisa dicontoh dari budaya India adalah marketing produk sehingga bisa mendunia. Kunci sukses film India, harus menghibur tapi ada pesan yang disampaikan,” beber Punoj mengakhiri segmen pertama Mata Najwa Metro TV.