Soloraya
Rabu, 27 Mei 2015 - 07:10 WIB

KEMISKINAN SRAGEN : Sekda: Penduduk Miskin Hanya 15%!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Kemiskinan Sragen diklaim oleh Sekda Sragen Tatag Prabawanto hanya pada kisaran 15 persen.

Solopos.com, SRAGEN — Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, membantah jumlah penduduk miskin di Bumi Sukowati mencapai 40 persen.

Advertisement

Dia menegaskan jumlah penduduk miskin di Sragen pada akhir 2014 hanya 15%. Pernyataan tersebut disampaikan Sekda saat ditemui Solopos.com di Kompleks Setda Sragen, Selasa (26/5/2015).

“[Penduduk miskin] Tidak ada 40%, hanya 15%,” ujar dia. Sekda kemudian mengarahkan Solopos.com supaya meminta data atau penjelasan kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen.

Advertisement

“[Penduduk miskin] Tidak ada 40%, hanya 15%,” ujar dia. Sekda kemudian mengarahkan Solopos.com supaya meminta data atau penjelasan kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen.

Terpisah, Kasi Data UPTPK Sragen, Dwi Cahyani, menyatakan penduduk miskin Sragen berdasar survei sosial ekonomi nasional (susenas) 2009-2013 hanya 139.00 atau 15,5%.

Bahkan, menurut dia, tren jumlah penduduk miskin hasil susenas terus turun dari tahun ke tahun. Pada 2009 jumlah penduduk miskin tercatat 167. 300 jiwa atau 19,1% dari jumlah penduduk kala itu.

Advertisement

Ihwal data penduduk miskin yang disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, saat rapat paripurna DPRD Maret 2015, dia menyatakan angka tersebut merupakan data kompilasi.

Kompilasi dimaksud meliputi penduduk kategori sangat miskin, rentan miskin, dan hampir miskin. “Kalau pakai hasil sensus PPLS [pendataan program perlindungan sosial] 2010 memang angkanya 40%,” kata dia.

Penjelasan senada disampaikan Kepala Bappeda Sragen, Simon Nugroho. Dia menyatakan Pemkab Sragen fokus pada penanganan penduduk miskin semua kategori.

Advertisement

Alasannya, dia menerangkan, penduduk kategori hampir dan rentan miskin berpotensi menjadi sangat miskin bila terbentur dengan persoalan yang menyangkut finansial.

“Selama ini UPTPK dengan berbagai program layanannya menangani penduduk miskin semua kategori. Soal data, ini memang perlu sekali diperbarui,” terang dia.

Diberitakan Solopos sebelumnya, jumlah penduduk miskin Sragen pada akhir 2014 tercatat 359.259 jiwa atau sekitar 40% dari jumlah penduduk. Data tersebut diperoleh dari pidato laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, dalam rapat paripurna DPRD Sragen. Pidato tersebut didengarkan mayoritas anggota DPRD Sragen dan pejabat satker Pemkab Sragen yang hadir.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif