News
Rabu, 27 Mei 2015 - 00:30 WIB

BERAS PLASTIK : Beda Hasil Uji Lab, Polri akan Panggil Peneliti Beras Sintetis

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pedagang Pasar Klewer mengayak beras, Rabu (20/5/2015). Terungkapnya beras sintesis di pasaran membuat pedagang cemas. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Beras plastik atau sintetis masih mengundang tanda tanya setelah beberapa uji lab menunjukkan hasil berbeda.

Solopos.com, JAKARTA — Polri akan mengumpulkan seluruh peneliti dari laboratorium yang menguji beras sintetis untuk mengetahui pasti penyebab adanya perbedaan hasil dari penelitian yang dilakukan.

Advertisement

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan mendiskusikan perbedaan hasil uji laboratorium terhadap sampel beras sintetis. Pasalnya, uji laboratorium tersbeut dilakukan terhadap sampel dan menggunakan metode yang sama.

“Kami akan mendiskusikan dengan peneliti di masing-masing laboratorium, kira-kira apa yang perlu dilakukan, karena hasilnya berbeda,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Badrodin Haiti menuturkan pihaknya juga akan mendalami motif dari adanya perbedaan hasil uji laboratorium terhadap beras yang diduga mengandung plastik. Hal itu dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan lain penyebab munculnya perbedaan hasil uji tersebut.

Advertisement

Menurutnya, pihaknya juga tidak serta merta menghentikan penyelidikan kasus dugaan beras sintetis yang dilaporkan Dewi Septiani. Polri nantinya akan mendalami apakah ada kemungkinan lain dari kasus tersbeut.

“Konsumen kan dapat melaporkan ke aparat pemerintahan dan Kepolisian apabila menemukan produk yang tidak sesuai harapan. Kuncinya itu di Sucofindo, apakah ini memang betul hasil uji laboratorium, atau mungkin ada hal lain yang kami tidak tahu,” ujarnya.

Terdapat perbedaan hasil uji laboratorium terhadap beras yang diduga mengandung plastik. Uji laboratorium yang dilakukan PT Sucofindo (Persero) menunjukkan sampel beras itu positif mengandung plastik, sedangkan laboratorium forensik Bareskrim, laboratorium BPOM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian menunjukkan hasil negatif.

Advertisement

Badrodin Haiti menyampaikan dugaan penyebab perbedaan hasil uji sampel beras yang dilakukan PT Sucofindo dengan empat laboratorium lainnya. Hal itu bisa disebabkan perbedaan interpretasi terhadap hasil analisis yang menggunakan metode gas chromatography mass spectrometry atau GCMS.

Menurutnya, PT Sucofindo mengeluarkan hasil analisis kualitatif tanpa melakukan konfirmasi dengan senyawa baku dari bahan plastik yang diduga terkandung dalam sampel. “Kemungkinan kedua, perbedaan hasil itu dapat terjadi karena adanya kontaminasi terhadap peralatan analisis yang digunakan dalam sampel tersebut,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif