Soloraya
Senin, 25 Mei 2015 - 03:10 WIB

PILKADA SUKOHARJO 2015 : Politik Adem Ayem, Pilkada Terancam Ditunda

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Sukoharjo 2015 yang hingga kini masih adem ayem rupanya justru terancam ditunda.

Solopos.com, SUKOHARJO — Konstelasi politik di Sukoharjo dinilai masih adem ayem meski tak lama lagi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo 2015 memasuki pendaftaran pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup). Hingga saat ini baru satu pihak yang memastikan akan mengusung cabup-cawabup, yakni PDIP.

Advertisement

Jika pada batas waktu pendaftaran hanya ada satu pasang cabup-cawabup, dipastikan Pilkada Sukoharjo 2015 bakal ditunda dari jadwal semula yakni 9 Desember 2015, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Kuswanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/5/2015), tidak memungkiri suhu politik di Sukoharjo hingga saat ini masih dingin. Padahal, pendaftaran cabup-cawabup akan dibuka pada 26-28 Juli 2015 mendatang. Hanya PDIP yang sudah menggaungkan akan mengusung pasangan cabup-cawabup. Partai banteng moncong putih itu kemungkinan besar akan mengusung calon incumbent Wardoyo Wijaya jika DPP merekomendasikannya.

Selebihnya, belum ada tanda dari kubu lain, baik dari koalisi partai Golkar-PAN, partai lain, maupun dari jalur independen untuk meramaikan Pilkada. KPU mendorong ada calon lain yang diusung, baik itu dari jalur reguler melalui parpol, maupun perseorangan.

Advertisement

KPU Sukoharjo akan menunda seluruh tahapan pilkada hingga batas waktu yang belum ditentukan apabila hingga 28 Juli 2015 hanya ada satu pasangan cabup-cawabup yang mendaftar. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 89 Bab IX PKPU No. 9/2015 tentang Pencalonan dalam Pilkada.

“Walau begitu kami tetap optimistis Pilkada Sukoharjo terlaksana sesuai jadwal. Barang kali suasana masih adem ayam karena kami belum menggelar sosialisasi terkait dengan tata cara dan syarat dukungan bagi calon independen dan bagi parpol. Rabu [27/5/2015] kami akan memulai sosialisasi itu,” kata Kuswanto.

Menurut dia, pencalonan cabup-cawabup dari jalur independen sekarang ini semakin berat. Calon diharuskan memiliki dukungan sebanyak 7,5 persen dari jumlah penduduk. Hal ini berarti pasangan cabup-cawabup independen di Sukoharjo setidaknya harus memiliki dukungan dari 66.437 penduduk. Saat ini penduduk Sukoharjo tercatat ada 885.823 jiwa.

Advertisement

“Syarat dukungan itu harus sudah diserahkan kepada kami pada 11-15 Juni 2015. Setelah itu kami memverifikasi secara administrasi dan faktual. Sayangnya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda ada warga yang berminat maju dari jalur independen,” imbuh Kuswanto.

Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Giyarto, belum lama ini mengatakan koalisi Golkar-PAN belum membuka penjaringan. Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan PAN untuk membahas semua hal, baik yang berkenaan dengan aturan main koalisi bagi partai lain dan penjaringan cawabup-cawabup.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif