Jateng
Senin, 25 Mei 2015 - 08:50 WIB

KELANGKAAN ELPIJI : Pemkot Magelang Ajukan Operasi Pasar Elpiji

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Ngringo, Jaten, Karanganyar, antre gas elpiji dalam kegiatan operasi pasar gas elpiji tiga kilogram di Kantor Desa Ngringo, Selasa (12/5/2015). Sejak dua pekan terakhir, warga kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram. (JIBI/Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Warga Ngringo, Jaten, Karanganyar, antre gas elpiji dalam kegiatan operasi pasar gas elpiji tiga kilogram di Kantor Desa Ngringo, Selasa (12/5/2015). Sejak dua pekan terakhir, warga kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram. (JIBI/Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Kelangkaan elpiji direspons cepat oleh Pemkot Magelang. Pemkot mengajukan operasi pasar gas elpiji ukuran tiga kilogram 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah mengajukan operasi pasar gas elpiji ukuran tiga kilogram untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar bersubsidi tersebut.

Kepala Seksi Ekspor Impor Informasi Pasar dan Perlindungan Konsumen, Diskoperindag Kota Magelang, Ismail di Magelang, Minggu (24/5/2015) mengatakan Pemkot telah mengajukan surat permintaan OP tersebut ke Pertamina yang ditandatangani Kabag Perekonomian Pemkot Magelang, Sudewanto Dimyati.

Advertisement

“Kami masih menunggu jawaban dari Pertamina terkait dengan rencana OP tersebut. Hal ini sangat mendesak, mengingat saat ini gas elpiji tiga kilogram sudah langka di Kota Magelang,” katanya seperti dikutip Antara.

Ismail mengatakan dalam OP tersebut nantinya akan dipantau distribusi gas elpiji bersubsidi itu, termasuk juga mengetahui faktor penyebab masyarakat sulit mendapat gas tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemantauan harga gas apakah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) atau tidak.

Advertisement

Ia menuturkan faktor yang cukup mempengaruhi sulitnya warga Kota Magelang untuk mendapat gas elpiji ukuran tiga klogram, karena migrasi penggunaan dari tabung 12 kilogram menjadi tiga kilogram karena harga tabung 12 kilogram cukup mahal.

“Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu adanya kelangkaan gas ini. Bahkan, pada 2 Mei 2015 ada keterlambatan pengisian gas di SPBE. Ada sekitar 560 tabung yang tidak terisi karena faktor teknis sehingga distribusi sedikit tersendat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif