Soloraya
Senin, 25 Mei 2015 - 06:10 WIB

ELPJI KLATEN : Jelang Ramadan, Pemkab Ingin Pasokan Elpiji Ditambah 200%

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Elpiji Klaten jelang Ramadan diupayakan ditambah pasokan hingga 200 persen.

Solopos.com, KLATEN – Pemkab mengusulkan penambahan pasokan elpiji 3 kilogram (kg) hingga 200% menjelang datangnya bulan Ramadan pada Juni mendatang. Usulan penambahan itu dilakukan lantaran ada peningkatan permintaan dari masyarakat.

Advertisement

Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten, Srihadi, menjelaskan usulan penambahan itu sudah disampaikan ke Pertamina. “Sejauh ini belum disetujui Pertamina. Kami mengusulkan ada penambahan fakultatif 200% dari alokasi harian,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com Minggu (24/5/2015).

Srihadi menerangkan ada kecenderungan peningkatan permintaan elpiji bersubsidi itu terutama saat memasuki awal Ramadan. “Biasanya di awal Ramadan itu permintaan tinggi. Jadi, kalau usulan itu disetujui, nanti pengiriman elpiji ke Klaten dalam sebulan menjadi 28 hari dari sebelumnya hanya 26 hari,” katanya.

Kuota harian elpiji 3 kg untuk wilayah Klaten saat ini sebanyak 27.500 tabung/hari. Jumlah itu meningkat dibanding sebelumnya yang hanya 24.500 tabung/hari. Peningkatan kuota tersebut lantaran ada penambahan jumlah pangkalan di Klaten. Tahun ini ada 106 pangkalan baru.

Advertisement

Sementara itu, Koordinator Agen Elpiji Kabupaten Klaten, Aditya Nugroho, menjelaskan Pertamina pada Juni akan menambah pasokan elpiji sekitar 42.000 tabung dalam sebulan. “Dalam rangka menjelang Ramadan agar masyarakat mendapatkan elpiji dengan mudah,” jelas dia saat ditemui wartawan di Desa Bolopleret, Juwiring pekan lalu.

Adit mengatakan dengan tambahan pasokan itu diharapkan masyarakat bisa mendapatkan elpiji sesuai harga yang dipatok pada SK Gubernur. “Sesuai SK Gubernur harga elpiji 3 kg di tingkat pangkalan itu Rp15.500/tabung. Kalau SE Bupati itu sifatnya imbauan kepada pengecer agar menjual elpiji maksimal Rp17.000/tabung,” kata dia.

Disinggung jumlah pangkalan di Klaten, Adit menjelaskan pada Mei ini ada 1.000-an pangkalan elpiji resmi. Jumlah itu setelah ada penambahan 106 pangkalan elpiji yang tersebar di seluruh wilayah. “Saat ini di setiap desa sudah ada pangkalan minimal satu. Tujuannya, untuk mendekatkan pangkalan ke masyarakat,” ujar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif