News
Senin, 25 Mei 2015 - 13:15 WIB

DEMO MEI 2015 : Jokowi Urung Temui Mahasiswa, Alasannya Jadwal Padat!

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Demo Mei 2015 dilaksanakan pekan lalu dan mahasiswa dijanjikan bertemu dengan Presiden Jokowi hari ini. Tapi agenda itu batal.

Solopos.com, JAKARTA – Pekan lalu, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan, berjanji di hadapan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menemui mahasiswa hari ini.

Advertisement

Namun agenda Presiden hari ini tidak ada jadwal pertemuan itu.

Alhasil hastag #JokowiBohong pun meramaikan dunia maya lewat media sosial Twitter. Pihak Istana Kepresidenan memberi alasan pembatalan pertemuan dengan mahasiswa tersebut.

Mensesneg Pratikno mengatakan pertemuan dengan mahasiswa tidak mungkin dijadwalkan karena padatnya jadwal. Apalagi sebelumnya Jokowi telah mengundang sejumlah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Istana Kepresidenan.

Advertisement

“Pertemuan dengan mahasiswa tidak mungkin dijadwalkan karena BEM minggu lalu [sudah bertemu dengan] Presiden,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/5/2015).

Pada Kamis (21/5/ 2015) lalu, BEM Seluruh Indonesia datang kembali untuk melakukan aksi demonstrasi dan ingin bertemu dengan Jokowi.

“Tetapi pesan teman-teman mahasiswa kepada Presiden sudah kami sampaikan,” jelas Pratikno. (baca: Mahasiswa Geruduk Istana Merdeka, Jokowi Bagi-Bagi Sepeda di Malang)

Advertisement

Diberitakan, mahasiswa meminta pemerintah mencabut harga BBM diserahkan kepada mekanisme pasar dan mengembalikan subsidi BBM serta mengambil alih sepenuhnya Blok Mahakam.

Mengenai subsidi BBM, Pratikno mengatakan Presiden sudah menggarisbawahi semangat kebijakan harga BBM adalah untuk mengalihkan kepada hal-hal produktif dan justru masyarakat bawah yang lebih merasakan manfaatnya.?

?”Pengalihan subsidi BBM adalah komitmen untuk pro rakyat miskin, subsidi kesehatan, pertanian, nelayan. Inilah justru presiden mengajak mahasiswa untuk mengawal kebijakan pro rakyat,” kata mantan Rektor UGM tersebut.?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif