Jateng
Minggu, 24 Mei 2015 - 23:50 WIB

BERAS PALSU : Tak Mau Kebobolan, Bulog Jateng Lebih Selektif Pilih Beras

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras Bulog. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto Ilustrasi Beras BulogJIBI/Harian Jogja/Antara

Beras palsu membuat Bulog Jateng lebih waspada. Bulog menyatakan akan meningkatkan ketelitian dalam memeriksa beras dari para mitra kerja

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG– Bulog Divisi Regional Jawa Tengah mengantisipasi masuknya beras palsu ke gudang salah satunya dengan meningkatkan ketelitian dalam memeriksa beras yang datang dari para mitra kerja.

“Saya sudah menyebarkan surat edaran kepada kepala sub divre, kepala gudang, dan surveyor agar lebih teliti lagi dalam memeriksa beras yang masuk ke gudang Bulog,” kata Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono di Semarang, seperti dikutip Antara, Minggu (24/5/2015).

Advertisement

Menurutnya, secara logika beras palsu atau beras campuran berbahan plastik tersebut tidak akan mungkin masuk ke Bulog mengingat harganya yang jauh lebih tinggi dari harga standar Bulog. Jika sesuai dengan instruksi presiden nomor 5 tahun 2015, harga pembelian pemerintah untuk beras melalui Bulog yaitu Rp7.300/kg, sedangkan harga beras oplosan dengan beras palsu tersebut di kisaran Rp8.000-9.000/kg.

“Jadi dari harga saja tidak mungkin masuk ke Bulog, meski demikian kami tetap waspada jika ada oknum yang berusaha tidak jujur,” katanya.

Sementara itu, pihaknya justru mengimbau kepada masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras premium agar lebih waspada. Menurut informasi yang beredar, beras oplosan dengan plastik berwarna putih bersih yang artinya hampir menyerupai warna beras jenis premium.

Advertisement

“Kalau beras Bulog itu tidak putih bersih karena masih ada kandungan katulnya, derajat sosoknya saja 95 persen. Artinya memang beras tersebut masih ada kandungan katulnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif