Otomotif
Sabtu, 23 Mei 2015 - 08:10 WIB

TIPS OTOMOTIF : Di Situasi Inilah Airbag Tidak Bisa Mengembang

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Airbag mobil. (Responsejp.com)

Tips otomotif kali ini tentang alasan airbag mobil tidak mengembang saat kecelakaan.

Solopos.com, JAKARTA – Meski mobil berfitur kantung udara (airbag) mengalami kecelakaan dengan benturan keras, dalam situasi tertentu, ternyata fitur keselamatan itu tidak selalu dapat diandalkan. Alasannya dapat Anda simak dalam tips otomotif berikut ini.

Advertisement

Muhammad Zuhdi selaku Technical Training Manager Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan tips otomotif mengenai situasi kecelakaan yang menyebabkan airbag tidak dapat mengembang.

“Kondisi ini berlaku tidak hanya untuk semua Honda, tapi juga untuk semua model, merek mobil lain,” kata Zuhdi seperti dilansir laman Antara, Selasa (19/5/2015).

Menurut Zuhdi, terdapat empat situasi kecelakaan mobil yang tetap tidak dapat memicu airbag untuk mengembang meski telah terjadi tubrukan sangat keras.

Advertisement

Menabrak Benda Bergeser
Meski telah terjadi tabrakan keras, airbag tidak akan mengembang jika menabrak benda yang bergerak. Penyebabnya adalah energi yang diterima tidak cukup kuat untuk memicu sensor yang akan menghidupkan airbag.

Menabrak Tiang
Selain menabrak benda bergerak, airbag dalam mobil juga tidak akan mengembang jika mobil menabrak tiang, pohon, atau pilar tepat di bagian tengah moncong mobil. Hal itu terjadi karena sensor benturan terletak di moncong mobil sebelah kanan dan kiri.

Tabrakan Depan Miring
Tabrakan yang terjadi dengan arah miring ke kanan atau ke kiri  (sudut mobil) tetap tidak dapat memicu airbag untuk mengembang. Sebab, dalam kecelakaan seperti itu umumnya mobil masih akan melaju atau terpental beberapa meter bukan langsung berhenti.

Advertisement

Tertabrak dari Belakang dan Samping
Kecelakaan yang terjadi akibat mobil ditabrak dari belakang atau samping bahkan hingga mobil terguling tetap tidak akan membuat airbag mengembang. Karena yang diperlukan pada kecelakaan itu bukanlah kantung udara melainkan sabuk pengaman dan sandaran kepala yang mampu menjaga tubuh dan leher tidak terbentur.

Zuhdi menambahkan, tabrakan dengan kecepatan rendah antara 20-30 km/jam sebenarnya sudah dapat mengaktifkan airbag. Dengan catatan, tabrakan harus terjadi secara frontal dan benda yang ditabrak tidak bergeser, seperti dinding beton.

Dalam tips otomotif yang ia beberkan, Zuhdi mewanti-wanti sebaik apapun perangkat keselamatan dalam sebuah mobil, faktor yang paling menentukan keselamatan adalah perilaku berkendara orang di belakang setir.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif