Sport
Sabtu, 23 Mei 2015 - 23:45 WIB

PIALA KEMERDEKAAN : Tim Transisi Bantah Bentuk Klub Baru

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Arema Cronos, Fabiano Beltrame (tengah) berusaha memasukkan bola dihalangi empat pemain Persija Jakarta, dalam pertandingan Qatar National Bank League (QNBL) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/4). JIBI/Antara/Ari Bowo Sucipto

Piala Kemerdekaan segera digelar. Tim Transisi membantah akan membentuk klub baru.

Solopos.com, JAKARTA — Staf  Khusus Bidang Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), M. Khusen Yusuf, mengatakan Tim Transisi tidak akan membentuk klub-klub baru yang akan berlaga di Piala Kemerdekaan.

Advertisement

Pernyataan M. Khusen itu sekaligus menjawab rumor yang beredar di media sosial apabila tim yang diketuai Bibit Samad Raianto itu akan mengumpulkan pesepak bola untuk memperkuat klub baru di Piala Kemerdekaan.

“Fokus kami selama ini adalah mencoba memastikan adanya tata kelola sepakbola di Indonesia menjadi lebih fair, transparan, dan akuntabel. Fokus itu saja sudah cukup pelik, sudah bertahun-tahun tidak terealisasi, sehingga kami tidak akan merepotkan diri sendiri dengan membentuk klub-klub baru,” kata M. Khusen, lewat rilis pers Kemenpora, Sabtu (23/5/2015).

Kemenpora memberikan wewenang kepada Tim Transisi untuk menggelar turnamen Piala Kemerdekaan. Rencananya, pendaftaran dibuka pada 1 Juni 2015 dan diharapkan selesai 15 Agustus 2015.

Advertisement

“Berita tentang akan dibentuknya klub-klub baru oleh Kemenpora dan Tim Transisi dibuat dengan mengabaikan standar jurnalisme yang baik. Tidak ada narasumber, bahkan sumber anonim yang lazimnya disebut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, sama sekali tidak disebutkan dalam isu pembentukan klub-klub baru itu. Mereka seharusnya tidak sembarangan menggunakan sumber anonim,” kata M. Khusen, seperti dilansir dari Liputan6.com, Sabtu.

Dalam artikel di suatu media yang ramai diperbincangkan netizen di dunia maya dijelaskan, akan ada klub yang di belakangnya diberi nama Nusantara, seperti Persija Nusantara, Persib Nusantara, dan lain-lain di Piala Kemerdekaan.

“Kami berharap publik tidak terkecoh dengan munculnya berita-berita yang diragukan kebenarannya, apalagi berita-berita yang dibuat dengan mengabaikan standar-standar jurnalistik yang baik,” kata M. Khusen.

Advertisement

Sependapat dengan Khusen. Direktur Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, ikut berkomentar tentang munculnya nama Persija Nusantara.

“Isu tentang Persija Nusantara dan lain-lain adalah bagian dari cara-cara licik mafia bola untuk menyesatkan dan memprovokasi suporter agar memusuhi Tim Transisi,” kata Saleh Mukadar.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, Tim Transisi bentukan Kemenpora akan menggulirkan turnamen bertajuk Piala Kemerdekaan.

Seluruh klub di Indonesia berhak mengikuti kompetisi pengganti pascadihentikannya Liga Nusantara, Divisi Utama, dan Indonesia Super League (ISL) itu. Pendaftaran tim yang berminat mengikuti turnamen dibuka pada 1 Juni nanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif