News
Jumat, 22 Mei 2015 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Honor PNS Rp823 Juta Menyimpang

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 22 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Kasus perusakan dua rumah warga di Padasan RT 002/RW 007, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, oleh kelompok massa pada Selasa (19/5/2015) malam, akhirnya berakhir damai.

Advertisement

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (22/5/2015), bersama dengan laporan dari pemeriksaan BPK soal tamsil PNS Solo.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 22 Mei 2015;

Advertisement

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 22 Mei 2015;

PEMERIKSAAN BPK: Honor PNS Rp823 Juta Menyimpang

Tambahan penghasilan (tamsil) untuk PNS berupa honor panitia ad hoc senilai Rp823,33 juta di empat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Solo dinilai menyimpang.

Advertisement

Nilai tamsil Rp823,33 juta itu ditemukan BPK berdasarkan uji petik di sejumlah SKPD. Pemberian honor tersebut didasarkan pada Keputusan Wali Kota No. 010/73-A/1/2013 tentang Standar Satuan Harga Tahun Anggaran 2014. BPK menunjukkan nilai tamsil itu dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) No. 09C/LHP/BPK/XVIII.SMG/04/2015.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Gawat! Anak Buah Bolos, Tamsil Pimpinan Dipotong!)

Advertisement

PELESTARIAN BUDAYA: Permainan Tradisional Tak Kalah Asyik Dibanding Gadget

Di sebuah gang kecil tepat di sebelah gedung Sekolah Luar Biasa (SLB) Panca Bakti Mulia, Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (21/5), terlihat empat anak tengah asyik bermain kelereng. Tiga orang di antaranya laki-laki dan seorang lagi perempuan. Keempat anak itu adalah murid SLB Panca Bakti Mulia.

Sebelum permainan dimulai, mereka memerhatikan cara bermain kelereng yang ditunjukkan seorang mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo sebagai pendamping kelompok mereka. Salah seorang siswi, Ita, 11, segera mencoba membidik puluhan kelereng yang terkumpul di tengah arena permainan menggunakan sebutir kelereng yang ia genggam.

Advertisement

Raut wajah Ita seketika begitu gembira ketika bidikannya berhasil mengenai sasaran. Spontan Ita bertepuk tangan. Ita pun mendapatkan beberapa butir kelereng yang berhasil ia bidik. Sementara di dalam gedung sekolah, tepatnya di ruang Kelas Kesenian, tampak beberapa anak lain juga asyik menyiapkan alat permainan lain sesuai pembagian kelompok. Di antara para murid itu, Ayu dan Talita sedang merangkai ratusan karet gelang yang digunakan untuk bermain lompat tali. Setelah rangkaian karet gelang memanjang, anak-anak dalam kelompok permainan lompat tali ini pun segera memainkan permainan tersebut.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

GANGGUAN KAMTIBMAS: Kasus Perusakan Berakhir Damai

Kasus perusakan dua rumah warga di Padasan RT 002/RW 007, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, oleh kelompok massa pada Selasa (19/5) malam, akhirnya berakhir damai.

Warga yang rumahnya dirusak, Sardi, 40, mengaku sudah berdamai dengan kelompok massa. Sardi menuturkan perdamaian tercapai melalui mediasi di Kantor Kecamatan Polokarto, Rabu (20/5) siang. Pertemuan itu dihadiri perwakilan kelompok penyerang, Polsek Polokarto, Koramil Polokarto, dan pihak kecamatan. Perdamaian dituangkan dalam surat pernyataan yang pada pokoknya menyatakan Sardi dan kelompok penyerang sepakat berdamai dan tidak memiliki rasa dendam.

Selain itu, kedua belah pihak berkomitmen tidak mengulangi perbuatan. Terakhir, Sardi sepakat tidak akan menuntut ganti rugi atas kerusakan rumahnya dan tidak memperpanjang masalah tersebut. “Saya sudah ikhlas, kerusakan rumah biar saya perbaiki sendiri. Kalau dihitung kerugian saya mencapai Rp10 juta. Tapi, saya enggak mempermasalahkan itu lagi demi keamanan warga,” kata Sardi saat ditemui Espos di rumahnya, Kamis (21/5).

Dalam surat pernyataan perdamaian yang diperoleh Espos, tertulis pihak yang berdamai adalah Sardi yang merupakan anggota Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS PI) Kera Sakti Polokarto dengan kelompok Perguruan Bela Diri Setia Hati Terate (SHT) Polokarto yang diwakili Sarjito. Perdamaian disaksikan Kapolsek Polokarto, AKP Banuari; Danramil Polokarto, Kapten (Inf) Kurniawan Jayadi, dan Camat Polokarto, Pardi.

Sardi hingga sekarang tidak mengetahui alasan rumahnya dan tetangganya diserang para pelaku. Menurut dia, perguruannya tidak memiliki masalah dengan perguruan lain, termasuk dengan SHT. “Pihak SHT menjamin tidak akan ada anggota yang bakal menggeruduk khususnya Padasan dan umumnya Sukoharjo. Saya harap warga tidak resah, semua masalah sudah selesai,” kata Sardi.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Kasus Perusakan Berakhir Damai)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif