News
Jumat, 22 Mei 2015 - 00:50 WIB

KARTU SAKTI JOKOWI : Jumlah KIS, KIP, dan KKS akan Naik Tahun Depan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo memberikan kaus dan buku kepada warga dan siswa usai memberikan Kartu kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada warga dan pelajar saat kunjungan di di Desa Taman Martani Kalasan, Sleman, Senin (4/5). Di Sleman diberikan KKS sebanyak 1.806 keluarga, KIP 1.216 siswa/pelajar, dan KIS 4.415 orang. (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Kartu sakti Jokowi akan dinaikkan jumlahnya oleh pemerintah jika ada anggarannya.

Solopos.com, MALANG — Dalam kunjungannya ke Desa Asrikaton, Pakis, Kabupaten Malang, Kamis (21/5/2015), Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pemerintah berencana menaikkan anggaran kartu sakti Jokowi itu.

Advertisement

Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Menurut Jokowi, terkait KKS, KIS, dan KIP jika anggarannya ada, jumlahnya pada tahun mendatang akan ditambah.

Anggaran untuk kartu tersebut berasal dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM). “Jumlah KIS yang sudah diserahkan se-Indonesia sebanyak 80 juta orang, KIP 20 juta anak, KKS 16,3 juta orang dan penyandang disabilitas sebanyak 22.000 orang,” jelas dia.

Menko PMK Puan Maharani mengatakan pemberian kartu tersebut merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah kepada rakyatnya. Pencairannya akan dilakukan pada pekan ketiga Juni mendatang.

Advertisement

“KIP misalnya bisa diambil sewaktu kenaikan kelas baik sekolah dasar (SD) sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA),” ujar Puan.

Anggaran untuk KIP sebesar Rp450.000 per tahun untuk SD, Rp750.000 per tahun untuk SMP dan Rp1 juta per tahun untuk SMA harapannya bisa digunakan untuk kebutuhan selama siswa menjalankan kewajiban bersekolah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif