Industri Otomotif dalam negeri bergeliat saat pabrikan otomotif Tiongkok menyatakan akan memproduksi mobil di Indonesia.
Solopos.com, JAKARTA — Pabrikan otomotif asal Tiongkok, SAIC-GM-Wuling kabarnya telah membuka kemungkinan memproduksi mobil di Indonesia. Mereka akan memproduksi mobil jenis multi purpose vehicle (MPV).
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, tahap pertama, SGMW bakal memproduksi mobil MPV sebanyak 200.000 unit per tahun, di pabriknya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang rencananya mulai produksi 2017.
“Kita akan dorong untuk ditingkatkan terus,” tutur Saleh ?di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/5/2015), seperti dikutip Solopos.com dari Liputan6.com.
“Kita akan dorong untuk ditingkatkan terus,” tutur Saleh ?di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/5/2015), seperti dikutip Solopos.com dari Liputan6.com.
Dari miniatur yang diperlihatkan Saleh terlihat mobil tersebut berjenis MPV, yang biasanya cocok untuk berkendara bersama keluarga? karena mampu mengakomodasi cukup banyak penumpang dibanding sedan. Bentuknya seperti mobil family car pada umumnya, namun belum diketahui secara pasti bagaimana spesifikasi mobil tersebut.
Saleh mengatakan?, pemerintah meminta perusahaan tersebut
JAKARTAPabrikan otomotif asal Tiongkok, SAIC-GM-Wuling kabarnya telah membuka kemungkinan memproduksi mobil di Indonesia. Mereka akan memproduksi mobil jenis multi purpose vehicle (MPV).
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, tahap pertama, SGMW bakal memproduksi mobil MPV sebanyak 200.000 unit per tahun, di pabriknya di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yang rencananya mulai produksi 2017.
“Kita akan dorong untuk ditingkatkan terus,” tutur Saleh ?di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/5/2015), seperti dikutip Solopos.com dari Liputan6.com.
Dari miniatur yang diperlihatkan Saleh terlihat mobil tersebut berjenis MPV, yang biasanya cocok untuk berkendara bersama keluarga? karena mampu mengakomodasi cukup banyak penumpang dibanding sedan. Bentuknya seperti mobil family car pada umumnya, namun belum diketahui secara pasti bagaimana spesifikasi mobil tersebut.
Saleh mengatakan?, pemerintah meminta perusahaan tersebut untuk tak hanya memproduksi mobil dan memasarkannya di dalam negeri saja. Dia ingin, nantinya Wuling bisa diekspor ke negara luar.
Saleh mengatakan, alasan perusahaan Tiongkok tersebut menanamkan investasinya di Indonesia adalah, melihat pasar Indonesia potensial, dan belum diramaikan produk mobil asal Tiongkok. Karena saat ini, mobil yang dijual di Indonesia didominasi pabrikan Jepang, Korea Selatan, atau Eropa.
“Mereka melihat Indonesia ini sangat prospektif akhirnya menjadi tujuan investasi dari berbagai negara, baik Jepang, Tiongkok, maupun Korea. Jangan sampai dia masuk Indonesia jadikan pasar, tapi Indonesia dijadikan basis industri. Tak hanya pasar domestik tapi juga ekspor,” tutupnya.
untuk tak hanya memproduksi mobil dan memasarkannya di dalam negeri saja. Dia ingin, nantinya Wuling bisa diekspor ke negara luar.
Saleh mengatakan, alasan perusahaan Tiongkok tersebut menanamkan investasinya di Indonesia adalah, melihat pasar Indonesia potensial, dan belum diramaikan produk mobil asal Tiongkok. Karena saat ini, mobil yang dijual di Indonesia didominasi pabrikan Jepang, Korea Selatan, atau Eropa.
“Mereka melihat Indonesia ini sangat prospektif akhirnya menjadi tujuan investasi dari berbagai negara, baik Jepang, Tiongkok, maupun Korea. Jangan sampai dia masuk Indonesia jadikan pasar, tapi Indonesia dijadikan basis industri. Tak hanya pasar domestik tapi juga ekspor,” tutupnya.