Soloraya
Jumat, 22 Mei 2015 - 06:10 WIB

BERAS PLASTIK : Pedagang Wonogiri Mulai Selektif Terima Tawaran Beras

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Beras plastik yang menghebohkan masyarakat belakangan ini membuat pedagang di Wonogiri lebih selektif dalam menerima tawaran beras.

Solopos.com, WONOGIRI – Sejumlah pedagang beras di Wonogiri khawatir peredaran beras sintetis atau plastik kembali beredar di Wonogiri. Mengantisipasi hal itu, pedagang mulai selektif menerima pemasok beras.

Advertisement

Seorang pedagang beras di Wuryantoro, Arsini, mengatakan terkuaknya peredaran beras plastik di Bekasi membuat sejumlah pedagang beras di Wuryantoro resah. Selama ini hampir sebagian besar beras yang dibeli pedagang berasal dari Solo dan Klaten.

“Sejak terkuaknya beras plastik semua pedagang takut membeli beras, khususnya beras yang dijual oleh pemasok beras dari Solo,” ujar Arsini saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Kamis (21/5/2015).

Dia mengatakan selama ini sering didatangi belasan pemasok beras yang menawarkan  berbagai jenis beras dengan harga bervariasi. Sebelum terkuaknya beras plastik, dia mengaku, tidak pernah memperhatikan asal usul beras yang telah dibeli. “Sekarang saya lebih selektif menerima penawaran beras dari pemasok karena takut dengan beras plastik,” kata dia.

Advertisement

Dia mengaku konsumen yang datang membeli beras di kioasnya juga khawatir. Hal itu sangat wajar karena beras plastik sangat berbahaya jika sampai dikonsumsi manusia. “Kami meminta Pemkab segera mengambil tindakan jangan sampai beras plastik beredar di Wonogiri,” kata dia.

Pedagang lainnya di Pasar Wonogiri, Sri Hartini, mengatakan maraknya peredaran beras plastik membuat dirinya lebih selektif menerima tawaran beras dari pemasok. Sekarang hanya mempercayai pemasok beras yang sudah dikenal namanya.

“Saya sudah tidak berani lagi menerima pemasok beras yang tidak dikenal. Resikonya terlalu besar jika sampai menjual beras plastik,” kata dia.

Advertisement

Dia mengaku tidak dapat membedakan beras plastik dan asli. Maka dari itu, dia berharap dinas terkait segera memberikan sosialisasi kepada pedagang supaya tidak menjadi korban.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan sosialisasi bahaya beras plastik akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat edaran (SE) ke sejumlah pedagang beras di Wonogiri.

“Kami akan meminta bantuan kepada paguyuban pedagang beras di sejumlah pasar untuk menyebarluaskan SE. Langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan agar beras plastik tidak masuk Wonogiri,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif