News
Kamis, 21 Mei 2015 - 11:30 WIB

SELEKSI PIMPINAN KPK : Ini Alasan Pilih Pansel KPK 100% Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Seleksi pimpinan KPK segera dimulai. Yang menarik, Pansel KPK yang dibentuk Presiden Jokowi memang di luar dugaan.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan sembilan nama Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK), Kamis (21/5/2015) pagi ini, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pengumuman ini mengejutkan mengingat seluruhnya merupakan perempuan.

Advertisement

Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan penunjukan sembilan perempuan ini memang mengejutkan. “Ini di luar yang kita duga, Presiden memelih 9 nama tadi yang beliau percaya untuk menjadi anggota pansel [KPK],” kata Teten melalui sambungan telepon dengan Kompas TV, Kamis pagi.

Menurut Teten Masduki, Presiden Jokowi tidak menjelaskan mengapa kesembilan anggota Pansel KPK adalah perempuan. Namun dia meyakini pertimbangan Presiden lebih pada kompetensi masing-masing anggota. Sembilan orang tersebut merupakan ahli hukum, sosiologi, psikologi, hingga pakar ekonomi.

Advertisement

Menurut Teten Masduki, Presiden Jokowi tidak menjelaskan mengapa kesembilan anggota Pansel KPK adalah perempuan. Namun dia meyakini pertimbangan Presiden lebih pada kompetensi masing-masing anggota. Sembilan orang tersebut merupakan ahli hukum, sosiologi, psikologi, hingga pakar ekonomi.

“Presiden hanya menjelaskan dalam memilih pansel harus ada ahli yang lengkap, ada manajemen, hukum, psikologi,
dan lain-lain. Itu yang menjadi pilihan,” katanya. “Memang mengagetkan, tapi banyak pansel yang anggotanya laki-laki semua.”

Pansel KPK ini direncanakan menggelar pertemuan pertama dengan Presiden Jokowi pada Jumat (22/5/2015) atau Sabtu (23/5/2015).

Advertisement

1. Destry Damayanti (Ekonomi)
– Ahli ekonomi dan keuangan
– Chief Economist Bank Mandiri

2. Enny Nurbaningsih (Hukum)
– Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemenkumham
– Dosen hukum tata negara Fakultas Hukum UGM

3. Harkrituti Haskrisnowo (IT, Manajemen)
– Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham
– Mantan Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham
– Dosen Hukum Pidana dan HAM Fakultas Hukum UI

Advertisement

4. Betti S Alisjabana (Hukum)
– Mantan General Manager IBM Asean dan Asia Selatan
– Ketua MWA ITB

5. Yenti Garnasih (Hukum)
– Ahli Hukum pidana ekonomi dan pencucian uang
– Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti

6. Supra Wimbarti (Psikologi)
– Ahli psikologi SDM dan pendidikan
– Dekan Fakultas Psikologi UGM

Advertisement

7. Natalia Subagyo (Pemerintahan)
– Ahli tata kelola pemerintahan
– Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kementerian)

8. Diani Sadiawati (Hukum)
– Direktur Analisa Perundang-Undangan Bappenas

9. Meuthia Ganie-Rochman (Sosiologi)
– Ahli sosiologi korupsi dan modal sosial
– Disen Fisip Universitas Indonesia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif