SOLOPOS.COM - Maskot Pilkada Klaten 2015 (Istimewa)
Pilkada Klaten 2015 sudah memasuki pelantikan PPK dan PPS. Maskot pilkada Klaten 2015 pun sudah terbentuk.
Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 1.333 anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) dilantik KPU Klaten, Rabu (20/5/2015). Sesuai SK, mereka mulai bekerja Juni 2015 mendatang.
Pelantikan 130 anggota PPK dan 1.203 anggota PPS itu digelar di GOR Gelar Sena, Klaten. Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Ketua KPU Klaten, Siti Farida, dilanjutkan pengambilan sumpah. Sesuai SK Pengangkatan dan Penetapan, para PPK dan PPS ini bekerja selama delapan bulan terhitung mulai Juni 2015 hingga Januari 2016.
Ketua KPU Klaten, Siti Farida, meminta PPK dan PPS memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk bekerja keras dan kerja cerdas demi suksesnya pemilu. “Penyelenggaraan pemilu tidak sama dengan membangun jalan raya yang apabila kekurangan bahan bisa ditunda. Pemilu harus disukseskan sesuai tahapan. Untuk itu, semua anggota memiliki tanggung jawab yang sama yakni mengawal hingga proses pemilu ini selesai,” kata dia.
Farida mengatakan seusai dilantik para anggota PPK dan PPS diminta segera berkonsolidasi pada organisasinya termasuk membentuk sekretariat. “Mulai Juni, teman-teman segera menyiapkan kegiatan pemutakhiran data pemilih. Kalau ada calon yang datang untuk mendaftar dari jalur perseorangan, juga harus segera melakukan verifikasi dukungan perseorangan,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sunarna, berharap anggota PPK dan PPS yang dilantik bisa bekerja secara profesional. Tanggung jawab mereka sangat besar dalam menentukan pemimpin Klaten lima tahun mendatang.
Ditengah memberikan sambutan, bupati memberikan uang kepada delapan orang yang hadir dalam pelantikan tersebut. Uang senilai Rp500.000/orang itu diberikan sebagai hadiah kepada mereka yang tanggal kelahirannya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei.
Tak hanya melakukan pelantikan kepada para PPK dan PPS, dalam acara tersebut juga digelar launching maskot serta jingle pilkada. Maskot untuk pilkada kali ini bernama Sang Melati.
Farida mengatakan Sang Melati dipilih berdasar ide berbagai pihak melalui diskusi informal dari berbagai tokoh. “Memang tidak melewati sayembara. Harapannya, agar lebih membumi,” jelasnya.
Dia menerangkan salah satu versi tentang asal usul Klaten mengusulkan berasal dari kata Melati. Kata itu kemudian berubah menjadi kata Klati. Untuk memudahkan pengucapan, kata Klati berubah menjadi Klaten. “Belajar dari melati-melati inilah KPU Klaten yang digawangi oleh lima komisioner KPU mempunyai visi terwujudnya KPU sebagai penyelenggara pemilu yang memiliki integritas profesional mandiri, transparan, akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas,” ungkapnya.