News
Kamis, 21 Mei 2015 - 01:50 WIB

HARI KEBANGKITAN NASIONAL : Makna Harkitnas di Mata Akademisi dan Jenderal Moeldoko

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2015 (Twitter.com/@TMCPoldaMetro)

Hari Kebangkitan Nasional diperingati segenap akademisi sebagai momentum konsolidasi.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Jayabaya, Lely Arrianie menyatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2015, Rabu (20/5/2015), semestinya dapat menjadi momentum bagi segenap elemen bangsa untuk melakukan konsolidasi nasional.

Advertisement

“Seharusnya peringatan Hari Kebangkitan Nasional dapat menjadi momentum konsolidasi nasional, bagi mereka tokoh yang mengaku dirinya seorang negarawan,” kata Lely sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Selasa (19/5/2015) malam.

Dalam kesempatan tersebut Lely mengingatkan perbedaa konteks Harkitnas di era penjajahan dengan era saat ini. Dulu, bangsa asing bagi rakyat Indonesia adalah penjajah, sementara saat ini definisi penjajah bergeser sebagai orang atau kelompok dengan kepentingan politik sempit.

“Penjajah itu kini adalah jiwa-jiwa yang terbelenggu oleh kepentingan politik individu dan kelompok yang sempit, sehingga apapun yang dilakukan seringkali tidak mencerminkan bersatunya pikiran dan tindakan dalam berbangsa,” ujar Lely.

Advertisement

Terkait dengan peringatan Harkitnas, Lely berharap sejarah Hari Kebangkitan Nasional dikenang sebagai momentum pembuktian kenegarawanan tokoh-tokoh bangsa.

Sementara itu,  Panglima TNI Jenderal Moeldoko berpendapat, peringatan Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas tidak boleh dinodai dengan aksi anarkis. Ia juga menegaskan aksi demo mahasiswa boleh dilakukan sejumlah mahasiswa selama dilakukan dengan tertib.

“Kalau (mahasiswa) mau demo (silakan) tidak apa-apa, asalkan tertib,” ucap Jenderal Moeldoko di Bengkulu, Selasa (19/5/2015) malam, sebagaimana dilansir Lipuatn6, Rabu.

Advertisement

“Kalau diwarnai anarkisme bisa mengundang penilaian negatif dari pihak luar,” ujar Moeldoko.

“Kalau berjalan tertib dan baik akan indah, rayakanlah dengan hal-hal yang produktif,” tandas Jenderal Moeldoko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif