News
Kamis, 21 Mei 2015 - 12:45 WIB

ALQURAN BERLANGGAM JAWA : Quraish Shihab Jawab Kontroversi Alquran Berlanggam Nusantara

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Quraish Shihab (JIBI/Liputan6)

Alquran berlanggam Jawa belakangan menuai kontroversi. Ulama Quraish Shihab punya jawabannya terkait polemik ini.

Solopos.com, JAKARTA — Pembacaan Alquran di Istana Negara dalam peringatan Isra Miraj, Jumat (15/5/2015), menuai polemik. Pasalnya, ayat suci yang dibacakan qori Muhammad Yasser Arafat itu menggunakan langgam Jawa.

Advertisement

Akun Nasusirisumi di Youtube mengunggah video berjudul Bacaan Tilawah Al – Quran dengan langgam Nusantara Oleh Muhammad Yaser Arafat, 16 Mei 2015. [lihat: https://www.youtube.com/watch?v=hYZX6L1k-I8]. Video itu kini menjadi salah satu video terpopuler di Youtube untuk regional Indonesia.

Dalam video itu diperlihatkan bagaimana qori membaca ayat suci Alquran dengan langgam Jawa dalam acara peringatan Isra Miraj di Istana Negara. Qori Yasser Arafat saat itu membaca Surah An Najm ayat 1-15. Pembacaan ayat Alquran dengan langgam Jawa ini barangkali mirip dengan azan dengan langgam Jawa yang sempat menjadi tren di Youtube. [lihat: http://www.youtube.com/watch?v=KVlYFYeEmm0&feature=youtu.be]

Bedanya, pembacaan Alquran berlanggam Jawa ini menuai reaksi keras dari pengguna media sosial dan Internet. Berbagai ulasan muncul di sejumlah blog dan forum Internet. Tak ketinggalan, Penyusun Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab turut berkomentar.

Advertisement

Mantan Menteri Agama itu punya pendapat tentang penggunaan langgam Jawa dalam tilawah. Berikut ini penjelasannya seperti Solopos.com kutip dari laman quraishshihab.com, Rabu (20/5):

Beberapa hari belakangan ini terdengar banyak pembicaraan menyangkut bacaan al-Quran dengan langgam Jawa. Ada yang menerima dengan baik, ada juga yang menolak, bahkan ada yang mengecam dan menuduh dengan tuduhan yang keji.

Memang ada riwayat yang dinisbahkan kepada Nabi saw. yang menganjurkan agar al-Quran dibaca dengan langgam Arab. Konon beliau bersabda: Bacalah al-Quran dengan langgam Arab dan suara (cara pengucapan) mereka; jangan sekali-kali membacanya dengan langgam orang-orang fasiq dan dukun-dukun. Nanti akan datang orang-orang yang membacanya dengan mengulang-ulangnya seperti pengulangan para penyanyi dan para pendeta atau seperti tangisan orang yang dibayar untuk menangisi seorang yang meninggal dunia.

Advertisement

Hadits tersebut kalaupun dinilai shahih, maka itu bukan berarti bahwa langgam selain langgam Arab beliau larang. Bukankah beliau menganjurkan untuk membaca dengan baik dan indah, apalagi sementara pakar hadits menilai riwayat yang diriwayatkan oleh an-Nasaiy al-Baihaqy dan at-Thabarani di atas lemah karena dalam rangkaian perawinya terdapat Baqiyah bin al-Walid yang dikenal lemah dalam riwayat-riwayatnya. Demikian, wa Allah Alam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif