News
Rabu, 20 Mei 2015 - 23:30 WIB

PROSTITUSI ONLINE : Polisi Buru Bukti Dugaan Gratifikasi Seks dari Prostitusi Artis

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mucikari berinisial RA ketika rilis praktek prostitusi privat atau kelas atas di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (9/5/2015). Dari pengungkapan kasus prostitusi dengan tarif Rp 80 Juta hingga Rp 200 Juta tersebut polisi juga mengamankan saksi berinisial AA. (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Prostitusi online yang melibatkan artis diharapkan menjadi pintu masuk pengungkapan gratifikasi seks.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Wahyu Hadiningrat, mengatakan tidak mudah mengungkap dugaan gratifikasi seks sehubungan terungkapnya kasus prostitusi mucikari Robbi Abbas yang melibatkan artis berinisial AA.

Advertisement

?”Masa kami nanya apakah dia gratifikasi seks atau tidak, kan enggak mungkin,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Wahyu mengungkapkan dari kasus prostitusi RA, pihaknya belum menemukan arah adanya dugaan gratifikasi. Kendati demikian polisi terus berupaya menelusuri gratifikasi seks. “Sekarang kami melengkapi dulu berkas mucikari RA,” ujarnya.

?Sehari sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Anton Charliyan menyatakan polisi akan mengungkap dugaan gratifikasi seks dalam kasus prostitusi artis. Menurut dia, jika dugaan itu terbukti, maka akan banyak pihak yang terungkap.

Advertisement

Anton Charliyan mengungkapkan pihaknya belum memiliki bukti yang mengarah ke gratifikasi, namun pihaknya akan berusaha mencari bukti-bukti tersebut. Kendati demikian, menurut Anton, dari komunikasi-komunikasi yang dibangun Robby Abbas saat menjajakan para artis, dapat ditelusuri siapa saja yang menjadi pelanggannya.

“Dari komunikasi. Tapi kan kita belum menentukan siapa saja,” katanya. Karena itu, dia berharap kasus prostitusi artis dengan mucikari Robbi Abbas ini dapat menjadi pintu gerbang membongkar dugaan gratifikasi seks. Hingga saat ini, lanjut Anton, kepolisian belum menemukan pejabat yang tersangkut dengan kasus mucikari Robby.

“Maunya kita dari sini, kita bisa membuka arah gratifikasi. Mudah-mudahan ada,” kata Anton.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif