Soloraya
Rabu, 20 Mei 2015 - 20:15 WIB

INFRASTRUKTUR SRAGEN : 95 Km Jalan Rusak Hanya Ditambal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, (ketiga dari kanan) mengecor Jalan Bendo-Tanon, Rabu (20/5/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, yakni jalan sepanjang puluhan kilometer mengalami kerusakan.

Solopos.com, SRAGEN — Jalan rusak sepanjang 95 km di Sragen belum mendapat anggaran untuk perbaikan.

Advertisement

Bupati Sragen, Agus Fachtur Rahman, mengatakan saat ini yang dilakukan perbaikan yaitu jalan yang memang kerusakannya parah dan menjadi prioritas.

Untuk diketahui, panjang jalan rusak di Sragen saat ini mencapai 250 km, namun Pemerintah Kabupaten baru memperbaiki jalan rusak sepanjang 155 km.

Sedangkan untuk jalan sepanjang 95 km yang belum diperbaiki, saat ini disediakan anggaran untuk perawatan jalan, seperti untuk menambal lubang jalan.

Advertisement

“Banyak jalan rusak, tetapi sebagian besar sudah diperbaiki,” katanya seusai launching program pembangunan jalan di Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen, Rabu (20/5/2015).

Dia mengatakan tahun ini ada 118 kegiatan perbaikan jalan di Bumi Sukowati. Anggaran yang disediakan dalam pembangunan jalan ini yaitu senilai Rp110 miliar.

Agus menambahkan untuk jalan antara Desa Bendo-Tanon dengan panjang 6,1 km akan diperbaiki dengan anggaran senilai Rp3,8 miliar. Jalan tersebut akan dibangunan dengan cor beton, karena di wilayah tersebut kondisi tanahnya labil.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Zubaidi, menyampaikan pembangunan jalan untuk tahun ini dimulai pada bulan Mei. Sesuai kontrak dengan pihak ketiga, penyelesaian pembangunan jalan ini memakan waktu selama empat bulan. Namun, ia menekan pemborong untuk bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut sebelum lebaran.

Warga RT 012, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sutirman, 51, mengatakan sangat senangi jalan Bendo-Tanon sudah diperbaiki. Dia juga mengatakan jalan tersebut sudah hampir 13 tahun belum diperbaiki, padahal kondisinya sangat parah.

“Sering ada kecelakaan di jalan tersebut, karena jalannya sudah parah, apalagi saat hujan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif