Soloraya
Selasa, 19 Mei 2015 - 06:10 WIB

PERTANIAN KARANGANYAR : Pemkab Alokasikan Rp16 Miliar untuk Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, melihat area persawahan yang terancam kekeringan saat musim tanam (MT) II di Dusun Kleco, Desa Gantiwarno, Matesih, Senin (18/5/2015). Pemkab bermaksud mengoptimalkan penggunaan embung maupun sungai untuk irigasi. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pertanian Karanganyar akan ditingkatkan. Pemkab mengalokasikan Rp16 miliar untuk memperbaiki dan membangun irigasi.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2015 Rp16 miliar untuk peningkatan dan pembangunan irigasi. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan ada 23 lokasi potensial untuk pembangunan irigasi.

Advertisement

Salah satunya, proyek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), yaitu embung Ceporan di Desa Ngadiluwih, Matesih. BBWSBS membangun embung berkapasitas 600 meter kubik dengan nilai proyek Rp2,7 miliar. Embung itu diharapkan bisa mengairi 90 hektare area pertanian.

Selain embung Ceporan di Desa Ngadiluwih, Bupati juga melirik embung Dongdo di Kelurahan Jantiharjo, Karanganyar. Embung itu mengairi 70 ha area pertanian. Namun, petani di sekitar embung selalu gagal panen saat kemarau karena  embung mengering akibat sedimentasi.

“Kami usul membuat embung baru memanfaatkan aliran Kali Samin di Kampung Kleco, Desa Gantiwarno, Matesih. Kalau dilakukan, hal itu bisa mengairi lahan pertanian dari Gantiwarno hingga Lalung, Popongan, dan Gaum. Termasuk mendukung peran embung Dongdo. Petani bisa panen padi tiga kali selama satu tahun,” ujar Lurah Jantiharjo, Bagoes Darmadi, saat ditemui wartawan di sekitar Kali Samin.

Advertisement

Juliyatmono mengaku akan memikirkan kembali permintaan warga Jantiharjo itu. Pertimbangan utama adalah lokasi Kali Samin dan alokasi dana. Apabila nekat membuat embung memanfaatkan aliran Kali Samin, Pemkab harus memanfaatkan lahan warga. Oleh karena itu, Bupati enggan gegabah.

“Jangan sampai koordinasi belum matang, tapi sudah dieksekusi. Warga keberatan atau tidak. Mereka harus diajak komunikasi. Lurah harus menghitung detail. Karena itulah Dinas Pekerjaan Umum harus membuat studi kelayakan dan detail enginering design untuk menindaklanjuti usulan itu,” tutur Bupati.

Dia tidak menampik apabila Pemkab membuat embung memanfaatkan Kali Samin akan meningkatkan produktivitas padi. Namun, lagi-lagi dia menegaskan enggan gegabah mengalokasikan dana. Di sisi lain, Pemkab memprioritaskan pembangunan satu embung pada 2015 yakni Ceporan di Desa Ngadiluwih. Pemkab juga akan membangun tiga embung di Gondangrejo, Mojogedang, dan Jatipuro.

Advertisement

“Harapan kami musim kemarau selesai [Ceporan selesai dibangun]. Kalau embung yang memanfaatkan aliran Kali Samin akan kami kaji. Kami cari titik yang memang perlu,” kata dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif