Jatim
Selasa, 19 Mei 2015 - 15:05 WIB

PENEMUAN GRANAT : Inilah Kisah Bocah SD Temukan Granat di Sungai

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Penemuan granat jenis manggis oleh dua bocah SD. Bagaimana kisahnya?

Madiunpos.com, SITUBONDO – Sebuah granat yang diduga masih aktif ditemukan dua bocah SD di Situbondo. Niko, 7, dan Aldi, 6, menemukan granat jenis manggis saat mencari batu akik di aliran Kali Sampeyan Desa Kotakan Kecamatan Situbondo.

Advertisement

Granat yang kondisinya mulai berkarat itu ditemukan teronggok di sekitar bebatuan di aliran sungai yang sedang kering. Merasa menemukan benda aneh, Niko dan Aldi bahkan sempat membawa pulang granat ke rumahnya, di Desa Kotakan Situbondo.

Namun, oleh pamannya, Naryo, granat yang masih lengkap dengan kunci pemicu itu segera dikembalikan lagi ke tepi sungai, sebelum akhirnya melaporkannya ke polisi.

“Semalam granat itu sudah kami amankan. Diduga masih aktif, makanya langsung kami serahkan ke Gegana Brimob Bondowoso,” kata Kapolsek Kota Situbondo Iptu I Wayan Karba, Selasa (19/5/2015).

Advertisement

Niko dan Aldi menemukan granat di tepian aliran Kali Sampeyan Desa Kotakan Situbondo, Senin (18/5/2015) sore. Kedua bocah itu memanfaatkan kecilnya air sungai untuk mencari batu akik di lokasi tepi sungai tersebut.

Saat asyik mencari batu akik itulah, keduanya menemukan benda aneh di sekitar bebatuan tepi sungai. Tak menyadari benda yang ditemukan itu sangat berbahaya, kedua bocah yang masih bersaudara itu sempat membawa pulang granat ke rumahnya.

“Jadi sempat dibawa pulang. Untung pamannya cepat tahu kalau benda itu granat. Langsung dikembalikan lagi ke tepi sungai dan segera melapor ke polisi” timpal Kanit Reskrim Polsek Kota Situbondo Ipda Makhrus Salim.

Advertisement

Kabar penemuan granat itu dengan cepat menyebar. Banyak warga yang berdatangan ingin melihat dari dekat. Belum diketahui pasti asal granat yang ditemukan oleh kedua bocah Niko dan Aldi.

Namun, melihat kondisinya yang baru berkarat, polisi optimis granat tersebut bukanlah sisa perang di zaman penjajahan. Diduga, granat itu berasal dari bagian hulu sungai yang terseret arus banjir bandang, beberapa tahun lalu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif