Jatim
Senin, 18 Mei 2015 - 11:05 WIB

PILKADA SURABAYA : Tantang Risma, Gerindra “Ejek” Surabaya Tak Hanya Butuh Penataan Taman

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Pilkada Surabaya yang dimeriahkan calon incumbent Tri Rismaharini mendapatkan perlawanan sengit dari calon partai gerindra.

Madiunpos.com, SURABAYA – Meski memiliki 5 kursi di DPRD, Gerindra Surabaya optimis bisa memberikan “perlawanan” maksimal untuk mengalahkan pasangan Tri Rismaharini yang kabarnya dipasangkan dengan kader PDIP. Ketua DPC Partai Gerindra, BF Sutadi mengaku sudah siapkan berbagai jurus, salah satunya berkoalisi dengan partai lain.

Advertisement

Ia mengaku sudah siap dengan berkoalisi dengan enam partai lain serta tidak mempermasalahkan calon walikota dan calon wakil walikota dari partai mana.

“Kita siap (bersaing). Ada enam partai yang akan membentuk koalisi mengusung calon yang akan bersaing dengan calon incumbent,” ungkap dia disela sela anggota fraksi Gerindra DPRD Jatim Benjamin Kristianto mengambil formulir pendaftaran bakal calon di kantor DPC Gerindra, Minggu (17/5/2015).

Ia mengakui, nama Risma dan kader PDIP yang akan menjadi pasangan kuat, disebut Sutadi sebagai pesaing yang kuat. Sutadi mengaku siapkan tiga rencana untuk mengimbangi pasangan incumbent.

Advertisement

“Memang saat Bu Risma berkoalisi dengan PDIP, posisinya makin kuat. Minimal, di Pilwali nanti harus bisa dua putaran. Jika hanya satu putaran, untuk bisa menang sulit. Makanya kita siapkan strategi-strategi khusus nanti,” ujar Sutadi.

Sementara anggota fraksi Gerindra DPRD Jatim Benjamin Kristianto yang berharap bisa menjadi bakal calon walikota dari Gerindra juga mengakui elektabilitas Risma sulit digusur. Namun, ia yakin minimal memberikan perlawanan dua putaran.

“Harus ada generasi-generasi baru di Surabaya ini. Masyarakat ingin tidak hanya disuguhi penataan taman-taman indah, tapi juga perlu ada pembentukan generasi-generasi yang mumpuni dan cerdas,” kata Benjamin sambil menambahkan jika Kota Surabaya tidak lagi butuh pencitraan.

Advertisement

“Pekerjaan dan kesejahteraan apa yang sudah diberikan pemerintah kepada mereka? Kalau masyarakat berfikir, kota besar seperti Surabaya, tidak bisa hanya dipimpin dengan orang yang hanya sebatas membangun taman-taman indah, tapi harus bisa menciptakan genereasi-generasi baru yang cerdas dan sejahtera,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif