News
Senin, 18 Mei 2015 - 16:30 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA : DPR Khawatirkan Dampak Pelambatan Ekonomi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fahri Hamzah (Ligaindonesia.co.id)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada awal tahun ini. DPR pun mengkhawatirkan dampaknya terhadap masyarakat.

Solopos.com, JAKARTA — Kalangan legislator mempertanyakan pelambatan ekonomi nasional yang disebabkan terlambatnya serapan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perubahan 2015.

Advertisement

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengatakan pelambatan ekonomi nasional menjadi hal yang paling banyak ditanyakan saat DPR menjalani masa reses. Pasalnya, daerah menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari pelambatan ekonomi tersebut.

“Harus ada terobosan yang diambil Presiden untuk mempercepat penyelesaian masalah ekonomi nasional,” katanya di Jakarta, Senin (18/5/2015).

Menurut Fahri, kepala daerah banyak yang mempertanyakan pelambatan ekonomi. Apalagi sebenarnya masyarakat berharap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dapat memberikan perbaikan di sektor ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Advertisement

Fahri menuturkan DPR tidak pernah memperlambat proses pengesahan APBN Perubahan 2015. Hal itu dilakukan agar kinerja pemerintah dalam merealisasikan programnya tidak terhambat oleh masalah pendanaan.

“Selain pemerintah yang janjinya ditunggu masyarakat, dampak pelambatan ekonomi nasional di daerah sangat mengkhawatirkan. Itu yang paling memukul masyarakat,” ujar dia.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2015 mencapai 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal pertumbuhan ekonomi setiap kuartal pada 2014 mencapai di atas 5%.

Advertisement

Pada kuartal pertama 2014, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,2%, dan pada kuartal kedua tahun yang sama sedikit melemah menjadi 5,12%. Kemudian pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu masing-masing-masing mencapai 5,01%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif