Soloraya
Senin, 18 Mei 2015 - 21:15 WIB

PEMBUNUHAN SOLO : Polisi Temukan Pisau dan Pecahan Kaca di TKP, Motif Balas Dendam?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pembunuhan Solo terjadi di Kerten dengan korban Rudy Giarto, warga gang Walet Kerten.

Solopos.com, SOLO – Rudy Giarto, 45, warga Kerten Laweyan Solo ditemukan di simpang gang Walet dekat kediamannya tewas dengan luka tusukan. Polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya pisau dan pecahan kaca.

Advertisement

Rudy Giartono, bapak tiga putra ini tewas setelah menerima dua luka tusukan senjata tajam di dadanya, Senin (18/5/2015), sekitar pukul 12.20 WIB.  Pembunuh Rudy masih miterius.

Tetangga Rudy, Jarot, 30, sempat melihat dengan mata kepala saat Rudy terjatuh di halaman depan rumahnya dengan kondisi mengenaskan. Dia mengatakan korban mengenakan kaus warna oranye dan celana pendek kotak-kotak.

Advertisement

Tetangga Rudy, Jarot, 30, sempat melihat dengan mata kepala saat Rudy terjatuh di halaman depan rumahnya dengan kondisi mengenaskan. Dia mengatakan korban mengenakan kaus warna oranye dan celana pendek kotak-kotak.

“Saya langsung berlari menghampiri Rudy begitu melihat kondisinya yang berlumuran darah. Hanya ibunya yang keluar rumah seraya berteriak minta tolong,” kata Jarot.

Rudy sebenarnya memiliki saudara perempuan tetapi sudah meninggal beberapa tahun lalu. Ayahnya juga meninggal dunia. Rudy tinggal di rumah itu bersama ibu, istri, dan ketiga anaknya.

Advertisement

Pisau dan Pecahan Kaca

Tim identifikasi Polresta Solo di bawah koordinasi Kasatreskrim Polresta Solo memotret lokasi kejadian dan menemukan beberapa barang bukti.

Kapolsek Laweyan, Kompol Agung Nugroho, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Ahmad Lutfi, menyatakan kasus pembunuhan itu ditangani Polresta Solo.

Advertisement

Dia menyebut sejumlah barang bukti yang diamankan petugas di antaranya, pisau, sejumlah pecahan kaca, batu, dan motor milik korban.

“Kasus ini masih dikembangkan. Kami belum bisa menentukan siapa pelakunya. Kami masih menyelidiki ciri-ciri pelaku yang memungkinkan untuk dibuat sketsa. Kami juga langsung berkoordinasi dengan satuan fungsi lainnya, seperti Satlantas agar beroperasi membatasi ruang gerak pelaku. Bahkan kami juga berkoordinasi dengan Polres kabupaten lain,” kata Agung.

Sementara itu, jenazah korban sempat dibawa ke kamar mayat RS Panti Waluyo. Untuk keperluan autopsi, jenazah Rudy dipindahkan ke RSUD Dr. Moewardi Solo, Senin sore.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif