Otomotif
Minggu, 17 Mei 2015 - 06:00 WIB

MOBIL DINAS EKS JOKOWI : Ini Penyebab Toyota Camry Jokowi Tak Laku

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan sopir pribadi Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo, Suliadi, menunjukkan mobil dinas sedan Camry di Balai Kota Solo, Jumat (8/5/2015). Bekas mobil dinas Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo tersebut akan dilelang pada Rabu pekan depan dengan nilai limit Rp158 juta. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Mobil dinas bekas digunakan Jokowi tak lalu dilelang. Toyota Camry Jokowi yang digunakan saat menjadi Wali Kota Solo itu akan dilelang ulang.

Solopos.com, SOLO — Bekas mobil dinas (mobdin) Wali Kota Solo masa Joko Widodo (Jokowi), sedan Toyota Camry warna hitam buatan tahun 2002 tak laku dilelang, Rabu (13/5/2015). Dari puluhan peserta yang datang ke tempat lelang di Pendapi Gede Balai Kota Solo, tak satupun yang memberikan penawaran.

Advertisement

Sejumlah panitia lelang terlihat sibuk menata puluhan kotak kardus, Rabu pagi. Puluhan kotak kardus ini di tata rapi berjejer. Di setiap kotaknya tertulis plat nomor kendaraan dinas milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Sementara di luar, puluhan orang berkerumun di depan pintu masuk Pendapi Gede. Mereka tidak lain, para peserta lelang yang dinyatakan lolos administrasi dan telah mengikuti aanwijzing (penjelasan) sehari sebelum lelang.

Satu per satu peserta masuk ke dalam Pendapi Gede. Terlihat sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Solo yang juga ikut sebagai peserta lelang. Mereka duduk memenuhi puluhan kursi yang telah disiapkan panitia. Baru pukul 10.30 WIB, lelang bekas kendaraan dinas dinyatakan dibuka.

Advertisement

Hari itu, Pemkot menggelar lelang 49 unit kendaraan, rinciannya 27 unit mobil, sembilan unit mini dump truk dan truk, serta 13 unit sepeda motor. Lelang dilakukan terbuka dengan penawaran tertutup. Peserta lelang melakukan penawaran dengan cara memasukan harga penawaran di kertas penawaran harga.

Setelah itu, peserta memasukan kertas penawaran ke dalam kardus yang sudah bertuliskan nomor dan plat nomor kendaraan yang dikehendaki. Panitia lelang kemudian membacakan jumlah penawar dan harga penawaran yang ada di dalam kotak kardus.

Kardus Kosong

Advertisement

Saat mengambil kardus nomor 10 dengan plat nomor AD 9501 GA, yakni mobil sedan Toyota Camry warna hitam tahun 2002 yang pernah digunakan sebagai mobil dinas Presiden Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, panitia menyatakan kardusnya kosong.

“Kardus nomor 10 plat nomor AD 9501 GA kosong tidak ada penawar,” ujar panitia sambil mengangkat kardus.

“Wah kemahalan harganya gak payu [tidak laku],” sahut seorang peserta.

Mobil yang digunakan sejak zaman Wali Kota Solo, Slamet Suryanto hingga era Jokowi ini dibandrol batas bawah Rp 158 juta. Salah satu peserta, Misbachul Ali menyebut batas bawah nilai lelang mobil Jokowi terlalu tinggi.

Akibatnya tak ada satupun peserta yang berani untuk memasukkan penawaran lelang. Padahal harga pasaran mobil sedan Toyota Camry tahun 2002 di bawah Rp100 juta.

“Terlalu mahal buka harganya. Kalau kita tawar, jelas tombok Rp60 juta sendiri. Di pasaran harganya hanya Rp90 jutaan,” kata dia.

Pemilik dealer Warna Warni Putra (WWP) ini, mengaku peserta lelang kebanyakan pedagang murni dan bukan kolektor. Peserta tak lagi memikirkan sisi sejarah keberadaan mobil tersebut. Dia juga mengaku sebelumnya sudah melihat kondisi bekas kendaraan dinas yang dilelang.

Meski kondisi baik, namun harga tawaran yang diajukan terlampau tinggi. Dia hanya berani memasukkan penawaran mobil bekas ambulance, serta mobil lainnya yang harganya dinilai realistis. “Mobil itu akan kita jual lagi, bukan untuk sendiri. Beda kalau kolektor carinya mungkin itu bekas mobil Jokowi,” kata dia.

Di Bawah Rp100 Juta

Peserta lain, Mukhtar Safrudin juga tak berani memasukkan penawaran kendaraan dinas bekas digunakan Jokowi. “Kalau Rp50 juta tak bayar sekarang. Wong harganya paling Rp80 juta, itu dijual sampai Rp158 juta,” kata dia.

Dia mengaku lelang kali ini berbeda saat melelang mobdin bekas Jokowi dulu, yakni KIA Sedona. Dia yang juga ikut dalam lelang tersebut, mengaku dulu pamor Jokowi masih tinggi sehingga ada yang berani membeli mobil itu dengan harga di atas pasaran. KIA Sedona tersebut laku Rp85,9 juta dari harga batas bawah yang dibandrol Rp24 jutaan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengatakan akan menggelar lelang ulang bagi bekas kendaraan dinas yang belum laku. Lelang ulang akan digelar maksimal dua bulan setelah lelang pertama.

Sekda berharap pada lelang ulang nanti bisa mengantongi pemenang lelang kendaraan dinas yang sebelumnya tak laku.

Dia mengatakan penentuan harga mobil dilakukan oleh tim yang dibentuk panitia lelang. Sebelum menentukan harga, tim melakukan survei dan melihat harga pasaran. Sekda mengatakan belum akan mengevaluasi taksiran harga mobil dinas yang tak laku.

Menurutnya, harga yang ditawarkan sudah realistis.

“Ini bukan masalah harga terlalu mahal atau apa. Semua mengacu pada selera masing-masing pembeli,” kata Sekda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif