Jogja
Minggu, 17 Mei 2015 - 16:20 WIB

MITIGASI BENCANA : Setiap Bulan Ada Berita Kebencanaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BPBD DIY, Gatot Saptadi (JIBI/Harian Jogja/Adhitya Noviardi)

Mitigasi bencana semakin menjadi fokus BPBD DIY. Dari sekian upaya yang dilakukan, rencana setiap bulan akan dirilis berita kebencanaan.

Harianjogja.com, JOGJA—Minimal satu bulan sekali selalu ada berita mengenai kebencanaan di DIY. Hal itu menunjukkan media massa memberikan informasi tentang kebencanaan kepada masyarakat umum.

Advertisement

Hla itu diungkapkan Kepala Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi dalam media gathering bersama forum pimpinan redaksi di Bale Ayu, Jumat (15/5/2015).

BPBD DIY pun mengapresiasi keberadaan media massa di Jogja karena selalu mengakomodasi berita tentang bencana di DIY. Menurut dia, keberadaan media massa tidak bisa dilepaskan dari informasi kebencanaan sesuai dengan amanah UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana. Artinya, setiap tahap penanggulangan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pasca bencana harus diiformasikan dengan baik dan tepat kepada masyarakat.

Ditambahkannya, untuk mendukung kerja sama dengan media massa demi kepentingan masyarakat, BPBD DIY membangun media center pada tahun ini.

Advertisement

“Harapannya semua informasi yang kami miliki dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dan bisa diterima oleh masyarakat luas,” imbuh Gatot.

Komandan SAR DIY Brotoseno menjelaskan, informasi tentang kebencanaan harus diberikan sejak dini. Impelementasinya, siswa SMA melalui kegiatan Pramuka dapat berpartisipasi dalam penanggulangan bencana.

Ia juga mendorong munculnya kurikulum mitigasi bencana. “Jadi kerja searching dan rescue dapat bekerjasama dengan siswa, misal dibentuk siswa tanggao bencana (sigab),” paparnya.

Advertisement

Diakuinya, struktur lembaga kebencanaan yang belum sempurna tidak boleh mempengaruhi proses penanggulangan bencana. Keberadaan SAR, jelas Brotoseno, lebih dulu ketimbang BPBD, sehingga ketika BPBD membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC), SAR tidak lepas tangan. Terbukti, TRC beranggotakan personel yang direkomendasikan oleh SAR.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif