Soloraya
Minggu, 17 Mei 2015 - 14:22 WIB

BUNUH DIRI SUKOHARJO : Diduga Depresi, Pemuda Tusuk Perut Sendiri dan Bakar Motor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang polisi, Bripka Maryono, mengecek puing Honda Vario yang sebelumnya dibakar pemiliknya, Dwi Tunggal, warga Gadingan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo di Mapolsek Bendosari, Minggu (17/5/2015). (JIBI/Solopos/Rudi Hartono)

Percobaan bunuh diri dilakukan pemuda Sukoharjo dengan menusuk perut sendiri.

Solopos.com, SUKOHARJO—Warga Dukuh Dalangan, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo dihebohkan peristiwa terbakarnya satu unit sepeda motor, ditemukannya sebilah pisau dan seorang pemuda tergeletak dengan kondisi perut terluka di areal persawahan dukuh setempat, Sabtu (16/5/2015) petang. Lelaki tersebut diduga ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk perutnya menggunakan pisau dan membakar sepeda motor karena depresi.

Advertisement

Informasi yang dihimpun solopos.com, Minggu (17/5/2015), peristiwa terjadi di Dalangan RT 002/RW 008 pukul 18.00 WIB. Semula salah satu warga setempat melihat dari kejauhan ada kobaran api. Selanjutnya sejumlah warga mengecek lokasi. Ternyata yang terbakar adalah Honda Vario berpelat nomor AD 6555 VK. Warga juga menemukan sebilah pisau dan ceceran darah. Mendapati hal itu warga melapor ke polisi.

Setelah polisi tiba, warga bersama petugas menyisir area sekitar lokasi sepeda motor terbakar. Akhirnya mereka menemukan seorang lelaki tergeletak tertelungkup sekitar 100 meter dari lokasi sepeda motor terbakar. Setelah dicek lelaki itu mengalami luka di perut bawah pusar. Lalu dia dibawa ke RSUD Sukoharjo. Berdasar pemeriksaan lukanya sedalam 0,5 cm dengan lebar 0,5 cm.

Lelaki tersebut bernama Dwi Tunggal, 33, warga Gadingan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Hingga Minggu dia masih dirawat di ruang ICU RSUD.

Advertisement

Kapolsek Bendosari, AKP I Nyoman Sudana, saat dimintai konfirmasi berdasar pemeriksaan sementara Dwi mengaku berupaya bunuh diri dengan cara menusuk perutnya lalu membakar sepeda motor karena depresi.

“Saya sempat tanya langsung, Dwi mengaku ingin berjumpa ibunya yang sudah meninggal dunia,” kata Nyoman mewakili Kapolres, AKBP Andy Rifai.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif