SOLOPOS.COM - Ilustrasi Airbag mobil. (Responsejp.com)
Recall mobil dilakukan Honda akibat masalah airbag yang meledak.
Solopos.com, TOKYO – Honda mengumumkan penarikan mobil alias recall terhadap 4,89 juta unit mobil produknya di seluruh dunia. Penyebabnya adalah airbag pada mobil-mobil itu rusak dan meledak saat mengembang.
Seperti dilansir laman Autonews, Kamis (14/5/2015), recall mobil dilakukan Honda setelah mendapat laporan dari Honda Malaysia. Dalam sebuah kecelakaan, airbag pada mobil Honda mengembang terlalu kencang hingga meledak dan mengkibatkan pengemudinya tewas. Lima kasus serupa juga dijumpai di sejumlah negara di benua Eropa.
Prinsipal Honda di Tokyo, Jepang, mengumumkan me-recall 17 model mobil Honda termasuk Accord, Civic, CR-V, dan Jazz yang dibekali airbag merek Takata. Dari jumlah mobil yang terkena recall itu, sebanyak 1,72 juta unit berada di Jepang dengan tahun pembuatan antara 2002 hingga 2008.
Menanggapi hal tersebut, Honda Prospect Motor (HPM) mengaku belum mendapat perintah dari Honda Jepang untuk melakukan recall mobil. Kendati demikian mereka telah bersiap-siap jika ada mobil Honda di Indonesia yang “terjangkit” masalah airbag itu.
“Sampai saat ini kami belum diminta prinsipal Honda untuk recall. Jika diminta dan memang terkena masalah airbag, tentunya kami akan beritakan kepada konsumen,” tutur Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy sebagaimana dikutip Solopos.com dari laman Detik.com, Jumat (15/5/2015).
Diberitakan laman Wallstreetjournal, Rabu (13/5/2015), airbag yang sama juga dipakai pada sejumlah varian mobil Nissan, Toyota, Lexus dan Daihatsu. Nissan mengumumkan telah me-recall 1,56 juta unit mobil di benua Eropa, Amerika Utara, Tiongkok dan Jepang.
Toyota juga mengumumkan telah menarik produknya yang beredar di benua Eropa dan Asia, yakni Toyota RAV4, Tundra, Sequoia, Corolla, Lexus SC, Vios, Yaris, Corolla Altis dan Camry yang dirakit antara tahun 2003 hingga 2007. Sedangkan recall mobil Daihatsu menimpa 300.000 unit mobil, namun seluruhnya berada di Jepang.