News
Sabtu, 16 Mei 2015 - 22:00 WIB

PENDAKI JATUH KE KAWAH MERAPI : Penuh Zat Berbahaya, Pencarian Mahasiswa Atmajaya Dihentikan Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puncak gunung Merapi terlihat dari kawasan Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Sleman, Senin (18/11/2013). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi masih belum ditemukan. Pencarian baru dilanjutkan esok hari.

Solopos.com, BOYOLALI — Pendaki asal Jogja yang jatuh ke arah kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015) siang, Erri Yunanto, diketahui merupakan mahasiswa Universitas Atmajaya, Fakultas Teknik, berusia 21 tahun asal Sleman. Pencarian dihentikan sementara karena faktor keamanan di lereng Merapi.

Advertisement

Sore tadi, tim Search and Rescue (SAR) Barameru hanya menyisir hingga Pasar Bubrah. Dari sana, tim pencari memutuskan untuk turun ke base camp karena faktor keamanan dan waktu yang terbatas. Baca: Pendaki Jogja Jatuh ke Kawah Merapi.

“Kami mempertimbangkan keselamatan tim evakuasi juga. Masalahnya jatuh ke kawah. Suasana cukup ekstrem, penuh zat berbahaya,” ujar Komandan Search and Rescue (SAR) Barameru, Samsuri, saat dihubungi Solopos.com.

Tim SAR Barameru yang beranggotakan 10 orang berangkat untuk menyisir jalur menuju kawah sekitar pukul 15.00 WIB. Tim SAR baru akan melanjutkan pencarian dan evakuasi esok hari, Minggu (17/5/2015) pagi. Mengingat kondisi yang berbahaya tersebut, tim SAR meminta seluruh pendaki yang sedang menuju puncak Merapi untuk segera turun.

Advertisement

Menurut Samsuri, lima rekan Erri Yunanto dari Jogja langsung melaporkan jatuhnya teman mereka begitu tiba di base camp Barameru sekitar pukul 14.00 WIB. Samsuri langsung meneruskan laporan tersebut ke Taman Nasional Gunung Merapi dan Polsek Selo. Tim berikutnya menyusul ke lokasi begitu mendapat laporan dari tim 1.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif