Soloraya
Kamis, 14 Mei 2015 - 07:40 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Boyolali Diprediksi Hasilkan 4.000 Ton Kedelai

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro, memanen kedelai di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Rabu (13/5/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pertanian Boyolali mengembangkan kedelai di sejumlah wilayah.

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali memprediksi produksi kedelai Boyolali tahun ini mencapai 3.600 ton hingga 4.000 ton.

Advertisement

“Harapannya di tahun 2017 Boyolali bisa swasembada pangan. Salah satunya didukung dengan produksi kedelai yang tinggi,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertanbunhut Boyolali, Supardi, di sela-sela panen raya kedelai di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Rabu (13/5/2015).

Program pengembangan budidaya kedelai seperti Pengembangan Areal Tanam-Program Indeks Pertanian (PAT-PIP) dan Gerakan Pengolahan Tanam Terpadu (GPTT) terus dilakukan untuk peningkatan mutu pangan.

“Dari produksi kedelai di Juwangi, Wonosegoro, dan Klego, kualitasnya cukup baik. Hanya saja, petani masih menemui kendala pemasaran. Hasil panen kedelai baru bisa dijual petani ke pasar. Semestinya Bulog [Badan Urusan Logistik] sudah menyerap panen kedelai petani, tapi di sini belum sampai ke Bulog,” papar dia.

Advertisement

Petani masih diuntungkan dengan harga kedelai lokal yang saat ini berkisar Rp7.000 – Rp8.000 per kilogram.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Musuk, Ismadi, mengatakan meskipun sempat terserang hama kepik hijau, panen kedelai di Pusporenggo termasuk bagus mencapai Rp1,7 ton per hektare dari total lahan 35 hektare.

Bupati Seno Samodro menjanjikan akan memberikan bantuan mesin perontok kedelai dan satu unit traktor bagi petani kedelai di Desa Pusporenggo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif