Pergantian musim membuat tangkapan nelayan di Gunungkidul turun
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pada Mei ini, meski hujan masih sesekali turun, wilayah Kabupaten Gunungkidul sudah memasuki musim kemarau. Masa pergantian musim berimbas pada turunnya hasil tangkapan ikan para nelayan.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta, Teguh Prasetyo, lewat Staff Data dan Informasi yakni Agus Triyanto menjelaskan, pada musim kemarau 2015 ada potensi terjadinya fenomena El Nino, namun dengan intensitas rendah.
Meski demikian, dampak akan semakin terasa ketika memasuki awal musim hujan 2015. Di mana, musim hujan 2015 akan turun pada November, padahal normalnya, musim penghujan jatuh pada Oktober.
Agus juga menambahkan, bagi para nelayan dan wisatawan tetap waspada saat melaut atau berwisata di laut.
“Potensi gelombang laut tinggi. Meski demikian, potensi terjadinya angin kencang kecil, kecuali nanti di awal datangnya musim penghujan,” imbuhnya, Selasa (12/5/2015).
Pergantian musim dari akhir musim penghujan ke musim kemarau 2015, berdampak pada menurunnya hasil tangkapan ikan para nelayan di laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Gunungkidul, Rujimantoro menjelaskan bahwa saat ini, hasil tangkapan mengalami penurunan. Jumlah tangkapan yang sebelumnya 50 kilogram hingga satu kuintal, kini hanya sekitar lima kilogram hingga sepuluh kilogram.
“Gelombang laut tinggi dalam beberapa pekan, hasil sedikit, bahkan nihil hampir satu bulan ini. Jadi nelayan banyak yang nganggur,” ungkapnya.
Rujimantoro menambahkan, nelayan yang tetap memiliki aktivitas, biasanya berladang atau berternak.